Gubernur Bali I Wayan Koster berbicara terkait efektivitas vaksinasi COVID-19 dalam mencegah penularan serta mengurangi risiko kematian. Berdasarkan data bahwa warga Bali yang terpapar COVID-19 lebih banyak dari orang yang belum divaksinasi.
"Berdasarkan penelusuran, orang yang terkena COVID-19 sebanyak 40 persen sudah divaksinasi dan sebagian besar yaitu sebanyak 60 persen belum divaksinasi. Ini menjadi bukti bahwa vaksinasi sangat efektif mengurangi risiko penularan COVID-19," kata Koster dalam keterangan tertulis, Jumat (30/7/2021).
Kemudian pasien COVID-19 yang meninggal sebanyak 7 persen di antaranya sudah divaksinasi dan sebagian besar, yaitu sebanyak 91 persen, belum divaksinasi. Menurut Koster, hal ini menjadi bukti bahwa vaksinasi sangat efektif mengurangi resiko kematian bagi pasien.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koster menuturkan, data juga menunjukkan bahwa pasien COVID-19 yang meninggal, sebagian besar, yaitu sebanyak 63 persen, karena penyakit bawaan (komorbid). Kemudian sebanyak 37 persen bukan karena penyakit bawaan.
Penyakit bawaan yang mengakibatkan meninggalnya pasien COVID-19 adalah penyakit gula atau diabetes melitus sebanyak 28,1 persen, tekanan darah tinggi atau hipertensi 17,9 persen, penyakit gagal ginjal 17,9 persen, penyakit jantung 11,1 persen, penyakit paru-paru 9,3 persen, dan sisanya karena jenis penyakit lain.
Koster menjelaskan, munculnya kasus baru COVID-19 dari varian Delta masih terus meningkat di Bali. Bahkan sudah mencapai lebih dari 1.000 kasus baru per hari. Pada Kamis (28/7) muncul kasus baru sebanyak 1.452 orang.
"Astungkara, yang sembuh mencapai 955 orang dan yang meninggal sebanyak 44 orang," kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali, itu.
Secara akumulatif, sejak muncul pandemi COVID-19 pada Maret 2020 sampai 28 Juli 2021, jumlah kasus sudah mencapai 72.555 orang dengan rata-rata penambahan kasus baru mencapai 816 orang per hari. Jumlah yang sembuh mencapai 59.424 orang (81,90 persen).
Kemudian jumlah yang meninggal mencapai 2.060 orang (2,84 persen) dan jumlah kasus aktif mencapai 11.071 orang (15,26.persen). Penambahan kasus baru paling banyak terjadi di Denpasar, Badung, Tabanan, dan Buleleng.
Dari jumlah kasus aktif sebanyak 11.071 orang, yang dirawat di rumah sakit sebanyak 2.253 orang (21,39 persen), di karantina terpusat sebanyak 1.495 orang (13,50 persen), dan isolasi mandiri sebanyak 7.323 orang (66,14 persen).
"Terlihat bahwa yang melakukan isolasi mandiri di rumah sangat tinggi, yang berpotensi terjadi penularan COVID-19 dalam klaster keluarga dengan sangat cepat yang menjadi ciri penularan jenis COVID-19 varian Delta sehingga jumlah kasus harian meningkat cepat," pungkasnya.
(fas/fas)