Video Wanita Ber-APD 'Jual' Surat Bebas COVID Viral, Begini Kesaksian Perekam

Video Wanita Ber-APD 'Jual' Surat Bebas COVID Viral, Begini Kesaksian Perekam

Ferdi Almunanda - detikNews
Rabu, 28 Jul 2021 23:30 WIB
Video seorang wanita berbaju hazmat disebut menjual surat bebas COVID-19 kepada penumpang bus (Screenshot video viral)
Video seorang wanita berbaju hazmat disebut 'menjual' surat bebas COVID-19 kepada penumpang bus. (Screenshot video viral)
Jambi -

Video seorang wanita berbaju alat pelindung diri (APD) hazmat disebut 'menjual' surat bebas COVID-19 kepada penumpang bus viral. Perekam aksi wanita tersebut, Khoironi, menceritakan kejadiannya.

"Saya awalnya kan mau pergi ke Jakarta. Saya naik bus itu dari daerah Bungo yang tujuan ke Jakarta. Lalu, ketika di kawasan Lampung Km 33, saat mau arah ke penyeberangan jalur laut, bus itu diberhentikan karena ada pengecekan petugas," kata Khoironi ketika dihubungi detikcom, Rabu (28/7/2021).

"Ternyata di situ kami, semua penumpang, diturunkan lalu diminta swab antigen. Ketika penumpang di-swab, tak berapa lama hasil suratnya itu harus dibayar. Makanya saya curiga dan saya rekam," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Khoironi, para penumpang yang tidak membayar tak akan diberi surat hasil swab. Bahkan, KTP penumpang juga akan ditahan jika tidak membayar.

"Kalau nggak bayar katanya surat hasil swab tidak diberikan, KTP tidak dikasih. Namanya kita ini penumpang, yang saat itu mau berangkat ke Jakarta, dan kita juga mau tidak mau lantaran katanya sudah aturan," sebutnya.

ADVERTISEMENT

"Tetapi yang saya merasa curiga, kenapa saat ada penyekatan untuk pemeriksaan lalu kemudian disuruh swab di tempat. Tidak ada terlihat petugas TNI, polisi yang ada itu pos pemeriksaan. Ini malah pemeriksaan ini dari klinik," lanjutnya.

Khoironi mengaku juga membawa sertifikat vaksin. Namun, karena tidak sempat melakukan tes Corona, Khoironi mau tidak mau menjalani swab antigen seperti yang diceritakan sebelumnya.

Lebih lanjut, Khoironi menyebut tak hanya penumpang bus yang ditumpanginya yang menjalani tes swab antigen. Ada beberapa penumpang dari mobil pribadi dan bus lainnya yang juga menjalani tes antigen.

"Saat itu, yang saya tahu, ada mobil pribadi juga yang diberhentikan untuk ikut di-swab antigen. Kemudian ada bus yang lain juga, termasuk bus yang saya tumpangi itu. Rata-rata semua penumpang di dalam bus di-swab antigen dan biaya yang diminta, yaitu Rp 90 ribu per orang," terang Khoironi.

"Anggota yang lakukan kegiatan ini saya lihat tidak ada TNI-nya, juga tidak ada polisinya. Mereka itu kalau nggak salah dari klinik. Semua jumlahnya ada 8 sampai 10 orang dan berpakaian APD lengkap," sambung dia.

Khoironi juga sempat bertanya kepada petugas yang melakukan swab antigen itu. Pertanyaannya, biaya yang diminta kepada penumpang akan digunakan untuk apa.

Namun petugas tak mampu menjawabnya. Karena merasa semua penumpang lain tidak ada yang protes dan ikut membayar, akhirnya Khoironi juga ikut membayar.

"Saya saat itu hanya berpikir saja, karena kita ini penumpang dan kita butuh itu. Tetapi saat ditanyai uang yang dimintai itu buat apa, mereka tak bisa jawab. Ya sudah, inisiatif saya rekam saja. Dalam pikiran saya, pas saya pulang akan saya pos video itu biar tahu agar dapat dipertanyakan apakah itu benar atau tidaknya. Karena saat itu kita kan mau tidak mau, ingin menuju ke tempat tujuan, jadi ya ngikut aja," papar Khoironi.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya.

Simak juga Video: Satgas Sidak Klinik Penerbit Surat Bebas COVID-19, 10 Melanggar

[Gambas:Video 20detik]




Khoironi mengaku juga telah dihubungi pihak kepolisian, baik dari Jambi, bahkan dari Padang dan dari Mabes Polri, untuk dimintai keterangan. Dia juga memenuhi permintaan polisi.

"Ya bapak-bapak polisi itu menghubungi karena ingin minta kejelasan saja. Saya kan sudah di-interview juga, dan saya sudah jawab apa adanya. Polisi itu hubungi saya karena saya juga tunjuki KTP saya saat itu, di video. Sampai video ini viral alhamdulillah tidak ada yang aneh-aneh juga ke saya. Saya cuma ingin tahu saja, apakah surat swab itu benar atau tidak," tutur Khoironi.

Sebelumnya, polisi juga tengah menyelidiki video viral wanita ber-hazmat menjual surat bebas COVID-19 ilegal. Polisi meminta keterangan dari seorang warga Jambi yang menjadi penumpang bus itu.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi, Kombes Kaswandi Irwan, mengatakan video viral itu terjadi pada Jumat (23/7). Saat itu ada warga Jambi yang menjadi penumpang bus ketika hendak menuju Jakarta.

"Warga Jambi itu hendak menuju Jakarta dengan menggunakan bus antarprovinsi. Tapi itu bukan bus dari Jambi, melainkan dari daerah lain yang melintasi Jambi menuju Jakarta," kata Kombes Kaswandi Irwan kepada detikcom, Senin (26/7/2021).

Kaswandi mengatakan video viral transaksi surat hasil swab itu terjadi di wilayah Km 33, tepatnya di kawasan Lampung Tengah, Lampung.

Ia juga menyebutkan di daerah itu setiap penumpang yang akan melintas selalu dilakukan pemeriksaan dan tes swab antigen.

"Saat bagi hasil surat swab itu bukan di Jambi itu saat berada di wilayah Lampung. Jadi setiap mobil bus yang di sana dilakukan pengecekan dan swab. Di situ penumpang semua di-swab, termasuk warga Jambi yang ada di situ juga di-swab. Tetapi kalau harus bayar itu saya tidak tahu karena itu bukan kejadian di Jambi tetapi swab-nya di Lampung," ujar Kaswandi.

Halaman 2 dari 2
(zak/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads