Gerai vaksin COVID-19 Merdeka Polda Metro Jaya hadir di SMK Satria, Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar). Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran meninjau langsung lokasi vaksinasi tersebut.
"Hari ini saya tinjau Vaksinasi Merdeka. Vaksinasi Merdeka merupakan program untuk akselerasi capaian vaksin di DKI. Selama ini kita ada gerai statis dan gerai mobile di kelurahan dan puskesmas, sekarang dengan Vaksin Merdeka ini kita lebih gerakkan lagi di tiap RW," kata Fadil kepada wartawan di SMK Satria, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (28/7/2021).
Menurut Fadil, pemilihan lokasi di setiap RW di Jakarta ini bertujuan agar penduduk lebih mudah menjangkau lokasi vaksin. Selain itu, dia berharap nantinya, pada saat Hari Kemerdekaan tiba, seluruh warga di Jakarta bisa sama-sama merayakan kemerdekaan dan sudah divaksinasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi tanggal 17 Agustus bisa rayakan kemerdekaan kami sudah divaksinasi. Sekarang rayakan kemerdekaan dengan semua sudah divaksinasi berlomba-lomba," tegas Fadil.
Kemudian, untuk wilayah Jakarta sendiri, terdapat 900 titik lokasi Vaksinasi Merdeka di setiap RW untuk penyuntikan dosis pertama. Fadil bersama Gubernur DKI Jakarta berharap, dengan adanya program Vaksinasi Merdeka, dapat mencapai angka 100 persen pada Hari Kemerdekaan nanti.
"Nanti ada Vaksinasi Merdeka tahap kedua tanggal 28 September 2021. Nanti September dan Oktober awal kejar vaksinasi tahap kedua. Sekarang nggak perlu jauh-jauh kalau di puskesmas kecamatan, harus ke sini nanti masyarakat dari pintu ke pintu tahu (ada vaksinasi di sini). Jadi dari kita, untuk kita, isi kemerdekaan harus divaksinasi," jelas Fadil.
Target 200 Orang Divaksinasi Tiap RT
Eks Kapolda Jawa Timur ini juga menargetkan dalam sehari harus ada 200 orang per RW yang divaksinasi. Dalam vaksinasi kali ini, dia juga melibatkan relawan dari mahasiswa kedokteran.
"Kami melibatkan relawan, isinya mahasiswa. Vaksin Merdeka kombinasi vaksin Presisi Kapolri dan belajar dari Kemendikbud. Jadi relawan ada nakes dan non-nakes. Kalau nakes seperti perawat-dokter, tapi non-nakes merupakan mahasiswa tingkat akhir," ungkap Fadil.
Fadil mengatakan nantinya para relawan dari kalangan mahasiswa tersebut akan mendapatkan reward dari Kemendikbud. Reward ini berupa konversi nilai yang dikirim ke fakultas kampus masing-masing dalam bentuk SKS perkuliahan.