Oknum karyawan bank di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), A dan S melaporkan balik wanita inisial N (22) yang mengaku diperkosa secara bergilir di salah satu hotel di Makassar. Keduanya membantah tuduhan pemerkosaan seperti yang diungkapkan N sebelumnya.
"Betul, sudah saya lapor balik," ucap A kepada detikcom, Rabu (28/7/2021).
A mengatakan telah melaporkan N dan sejumlah rekan-rekannya atas dugaan pencemaran nama baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya laporkan pencemaran nama baik," ucap A.
A lalu mengungkap awal mulai pertemuan dirinya dengan N. Menurutnya, perempuan N lebih dulu menghubungi dirinya melalui pesan singkat untuk bertemu pada Selasa (13/7) malam. A dan rekannya yang berinisial S kemudian bertemu dengan perempuan N dan seorang rekan wanitanya yang bekerja di salah satu tempat hiburan malam (THM) di Makassar.
A mengaku bertemu dengan N di hotel setelah sepakat untuk melakukan hubungan badan dengan kesepakatan pembayaran sejumlah uang kepada N. Selanjutnya A melakukan hubungan badan dengan N di sebuah hotel di Makassar.
"Ada semua bukti chat-nya itu semua. Kita sudah deal, di situ chat-nya dia bertarif," ucap A.
A Mengaku Dirinya Sengaja Diperas
Setelah malam itu, A dan rekannya S mengaku balik ke Pangkep. Namun dia mengaku kaget karena didatangi N dan beberapa pria yang mengaku dari LSM.
"Saat dia temui saya di Pangkep, mereka bilang kebetulan ini cewek keberatan. Tapi saya tidak disampaikan bilang pemerkosaan, tidak pernah," kata A.
Selanjutnya A mengaku menegaskan kepada N dan rekan-rekannya bahwa hubungan badan dilakukan atas kesepakatan bersama.
"Mereka bilang, begini dek, sebenarnya ini korban, (langsung saya sela), saya bilang korban apa, itu bukan korban, saya bayar, maksudnya kan ini memang perempuan memang begitu pekerjaannya," katanya.
"Saya tampilkan bukti chat-nya bahwa dia bilang bertarif, apa lagi?" imbuhnya.
A juga mengaku heran karena korban lebih dulu menemui dirinya di Kabupaten Pangkep. Seharusnya N langsung melaporkan A ke Polda Sulsel jika memang benar-benar merasa sebagai korban.
"Kenapa si korban tidak langsung saja melapor ke polres atau di polsek dekat TKP, sementara ini kejadian tanggal 13. Nah, dia lapor tanggal 26, masuk akal tidak dia baru melapor," ucap A.
Lihat juga video 'Tukang Galon di Sulsel Bunuh Ibu-Anak Berniat Perkosa Korban':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Karena tak ada kesepakatan di pertemuan itu, lanjut A, N dan sejumlah rekan LSM-nya itu menghubungi atasan A di kantor. Saat itulah A yakin dirinya diperas.
"Karena dia sebelumnya selalu berusaha mediasi, mediasi terus. Inilah kesalahan dia juga, karena selalu menghubungi (lewat telepon) atasan saya, bukan ke saya langsung," katanya.
"Dia mengancam terus (ke atasan saya), bagaimana saya tampilkan video call atau tidak, kalau misalnya kita bantu saja anggota ta daripada rusak lagi nama ta (kamu)," pungkas A.
Diberitakan sebelumnya, perempuan inisial N melaporkan A dan rekannya, S, atas tuduhan pemerkosaan ke Polda Sulsel. A mengaku digilir A dan S di sebuah hotel di Makassar saat tak sadarkan diri.
Terkait laporan korban, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan menyebut laporan itu sedang diproses penyidik.
"Masih dalam pendalaman dulu sama Krimum. Mungkin itu saja dulu karena penyidik belum kasih materi lanjutan, mungkin mereka fokus dulu," kata Zulpan dalam wawancara terpisah.