Dian Ratnasari (25) adalah seorang karyawan yang selalu dikejar untuk memenuhi target perusahaan. Ini membuat Dian kurang memperhatikan kesehatannya dan kurang punya waktu istirahat.
Akibat hal itu, kesehatannya menjadi naik turun karena Dian mengidap penyakit darah rendah sejak remaja. Ia mengatakan saat terlalu lelah bekerja, dirinya sering mengalami sakit kepala yang tidak tertahankan.
"Aktivitas saya jadi terhambat dan terganggu sekali. Maka dari itu saya sering berobat ke klinik karena terkadang kondisi saya tidak bisa sembuh hanya mengonsumsi obat-obatan dan perlu diberikan penanganan lebih lanjut oleh dokter," ujar Dian dalam keterangan tertulis, Selasa (27/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memeriksakan dirinya, Dian menggunakan kartu JKN-KIS yang ia dapatkan dari perusahaan tempatnya bekerja. Dian merupakan peserta JKN-KIS segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) kelas dua dan ia mengaku beruntung karena pengobatannya ditanggung oleh JKN-KIS.
Ia tidak bisa membayangkan berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan, sebab Dian dalam satu atau dua bulan sekali mendapatkan pelayanan kesehatan dari dokter, entah itu suntikan, infus, atau obat-obatan.
Bahkan ia pernah rawat inap karena kondisinya yang memprihatinkan. Dian juga menuturkan meskipun bisa saja seumur harus berdampingan dengan penyakit darah rendah, hal itu tidak menjadikan semangat kerjanya turun.
"Malah sekarang saya sedang berusaha menjalani pola hidup yang sehat, banyak minum air putih, dan rajin berolahraga agar memiliki tubuh yang prima dan tidak mudah sakit," kata Dian.
Seiring bertambahnya usia, risiko mengalami darah rendah juga turut meningkat. Hal ini karena peredaran darah ke otak dan otot jantung berkurang.
Untuk itu beberapa hal yang bisa dilakukan agar terhindar dari darah rendah antara lain, tidak berdiri atau duduk dalam jangka waktu yang lama, konsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi dalam frekuensi yang sesuai, hindari mengonsumsi kafein di malam hari.
(akd/ega)