Habiburokhman soal 'Jokowi End Game': Bisa Diselesaikan Cara Politik

Habiburokhman soal 'Jokowi End Game': Bisa Diselesaikan Cara Politik

Tim detikcom - detikNews
Senin, 26 Jul 2021 06:37 WIB
Kepolisian menyiapkan kawat berduri di dekat Istana Negara, tepatnya di kawasan Harmoni, Sabtu (24/7). Kawat berduri itu untuk mengantisipasi adanya demo Jokowi End Game.
Isu Demo 'Jokowi End Game', Kawat Berduri Bentengi Istana, Sabtu (24/7) lalu. (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta -

Waketum Partai Gerindra, Habiburokhman menilai poster seruan aksi bertajuk 'Jokowi End Game'. Dia menyebut pihak yang menunggangi isu pandemi bisa diselesaikan dengan dialog.

"Menurut saya belum masuk masalah pidana yang serius, masih bisa diselesaikan secara politik dengan metode restoratif justice," kata Habiburokhman, kepada wartawan, Minggu (25/7/2021).

"Kalau ada pihak yang mau menunggangi isu pandemi demi kepentingan politik kekuasaan baiknya diajak dialog," sambung dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Habiburokhman menyebut perlu ada yang mengetuk nurani pihak-pihak yang menunggangi isu pandemi. Dia mengatakan kondisi saat ini merupakan momen untuk menjaga persatuan.

"Hati nurani mereka perlu diketuk untuk tidak memancing di air keruh. Saat ini kita kedepankan persatuan untuk bersama-bersama menolong rakyat keluar dari pandemi. Baik pemerintah maupun oposisi harus sama-sama menjaga kesabaran," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya Menko Polhukam Mahfud Md berbicara perihal aksi bertajuk 'Jokowi End Game' yang sempat viral di media sosial (medsos). Mahfud mengaku telah menemui provokatornya.

Mahfud mengatakan beberapa orang yang ditemukan di lokasi bukanlah peserta demonstrasi. Kepada Mahfud, mereka mengaku berkumpul untuk menonton aksi.

"Misalnya hari kemarin dan hari ini, 'wah rame ada demo di seluruh Indonesia, akan demo besar-besaran, kepung Istana dan sebagainya', ndak ada itu. Karena apa? Itu provokator. Provokatornya kita temui," kata Mahfud dalam diskusi virtual.

Mahfud menegaskan sejak awal pemerintah tak pernah mengistimewakan kelompok tertentu. Dia pun mempersilahkan jika ada warga yang mengkritisi kinerja pemerintah.

"Oleh sebab itu mari kita kerja sama. Kita tidak mengeksklusifkan satu kelompok masyarakat. Mari semuanya bekerja sama. Tapi, kalau memang ada kritik-kritik ya silakan saja, karena kita juga terbuka," tegasnya.

Simak juga video 'Mahfud: Demo 'Jokowi End Game' Tidak Ada, Provokatornya Kita Temui':

[Gambas:Video 20detik]



(idn/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads