Jakarta - Akhir-akhir ini berita kesurupan yang melanda sejumlah warga menghiasi sejumlah media massa. Fenomena kesurupan ini belakangan muncul di tempat-tempat umum, seperti sekolahan dan kawasan pabrik. Menanggapi maraknya kesurupan ini, psikolog UI Sartono Mukadis berpendapat bahwa munculnya fenomena kesurupan jika dilihat dari sudut psikologis disebabkan faktor labilitas kepribadian."Yang terkena pada umumnya orang-orang yang labil dan yang mencari pegangan. Anak yang badung sekalian biasanya tidak ada yang kena," kata Sartono Mukadis saat ditemui
detikcom usai mengikuti acara diskusi di Marios Place, Menteng, Jakarta, Sabtu (25/3/2006). Kenapa yang menjadi korban sebagian besar perempuan? Menurut Sartono Mukadis hal ini disebabkan dari psikologi ada keinginan menarik perhatian. "Dahulu zaman Ali Sadikin ketika Jakarta di bongkar tidak ada kesurupan. Sekarang setelah televisi sering menayangkan soal kesurupan jadi lain," katanya.Seperti diketahui, kasus terakhir kesurupan terjadi di SMPN 29 Surabaya. Selama tiga hari berturut-turut belasan siswa kesurupan dengan teriak-teriak dan
ngomel. Kejadian yang sama juga dialami puluhan buruh pabrik rokok Bentul, puluhan pelajar SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dan sejumlah tempat lain.
(jon/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini