Satgas Penanganan COVID-19 menyatakan tingkat kepatuhan jaga jarak di wilayah DKI Jakarta rendah. Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan penilaian Satgas COVID-19 menjadi perbaikan bagi Jakarta.
"Kalaupun ada masukan dan laporan demikian, ini menjadi perhatian dan evaluasi kita untuk terus kita tingkatkan kesadaran masyarakat kita secara bersama-sama," kata Riza di DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (21/7/2021).
Hampir setengah kelurahan di Ibu Kota masyarakatnya tak patuh dalam menjaga jarak. Namun Riza membantah temuan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riza menilai saat ini masyarakat Jakarta sudah lebih taat terhadap penerapan protokol kesehatan COVID-19, baik dalam lingkup komunitas maupun individu.
"Sejak awal sudah disosialisasikan-dikampanyekan oleh pemerintah dengan berbagai cara dan sungguh kita sama-sama melihat secara umum masyarakat Jakarta termasuk masyarakat yang patuh dan rajin melaksanakan protokol kesehatan (prokes)," kata Riza.
Sebelumnya diberitakan, Satgas COVID-19 menyoroti soal kepatuhan menggunakan masker dan menjaga jarak. Provinsi Banten dan DKI Jakarta disorot karena kepatuhan prokes rendah, khususnya dalam hal jaga jarak dan penggunaan masker.
Satgas Ungkap Ketaatan Prokes
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkap seperempat lebih wilayah desa atau kelurahan di Tanah Air warganya rendah kepatuhannya dalam menggunakan masker. Lainnya, rendah dalam menjaga jarak.
"Masih terdapat 26 persen desa/kelurahan di Indonesia yang kepatuhan masyarakatnya rendah dalam dalam menjalankan prokes memakai masker serta 28 persen dalam menjaga jarak," kata Prof Wiku dalam siaran langsung di kanal Sekretariat Presiden, Selasa (20/7).
Warga di wilayah Banten disorot karena kepatuhan menggunakan masker rendah. Sedangkan warga wilayah DKI Jakarta disorot karena kepatuhan jaga jaraknya rendah.
"Lebih detail lagi di Provinsi Jawa-Bali, desa/kelurahan yang patuh memakai masker paling banyak di Banten sebanyak 28,57 persen. Sedangkan desa/kelurahan yang tidak patuh menjaga jarak, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kelurahan paling banyak, yaitu 48,26 persen atau hampir setengah kelurahan di DKI Jakarta, masyarakatnya tak patuh dalam menjaga jarak," ungkapnya.
Data Satgas COVID-19 ini dihimpun selama seminggu terakhir. Restoran, permukiman warga, serta tempat olahraga publik menjadi lokasi kerumunan yang kepatuhan masyarakatnya terendah.
(jbr/jbr)