Polisi membubarkan demo penolakan PPKM darurat di Jakarta Pusat siang tadi. Lima belas mahasiswa juga diamankan polisi terkait demo tersebut.
"Massa terdiri dari HMI Jakarta Timur, SEMMI Jakarta Pusat dan HMI Jakarta Pusat," kata Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Guntur saat dihubungi detikcom, Senin (19/7/2021).
Demo tersebut diikuti oleh sekitar 30 orang mahasiswa. Polisi menyebut demo yang digelar pukul 12.00 WIB di daerah Kilosari, Cikini, Jakarta Pusat itu tidak mengantongi izin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun tuntutan massa yakni menolak PPKM darurat. Selain tidak mengantongi izin, puluhan mahasiswa tersebut disebut menutup akses jalan.
"Udah nggak ada izin udah gitu nutup jalan. Orang kan itu banyak ambulans yang mau ke RSCM. Udah nyiapin buat bakar ban juga," jelas Guntur.
"(Menolak) terkait dengan PPKM darurat," tambah Guntur.
Polisi kemudian mengimbau massa untuk membubarkan diri. Namun massa tetap bertahan.
Sempat terjadi kericuhan dalam pembubaran massa ini. Menurut, polisi, massa melawan dengan melempar batu ke arah petugas.
"Jadi mereka udah nutup jalan, ada ban. Nah sebagai petugas kan kita bersihin dulu biar orang bisa lewat. Begitu suruh bubar temannya melawan, mulai pukul pakai megaphone. Akhirnya kita dorong pakai sirene mobil eh malah ditimpuki kita. Kita amankan karena udah anarkis," terang Guntur.
Lebih lanjut Guntur mengatakan ada 15 orang yang diamankan terkait demo penolakan PPKM darurat tersebut. Para mahasiswa ini masih diperiksa di Polda Metro Jaya hingga malam ini.