TNI AL mengerahkan dua pesawat patroli maritim dalam upaya pencarian dan penyelamatan (search and rescue atau SAR) 18 kapal yang hilang di perairan Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Dua pesawat ini mempunyai kemampuan dalam pengintaian maritim.
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I, Laksda TNI Abdul Rasyid K, mengatakan sebelumnya TNI AL telah mengerahkan 2 kapal perang serta 2 kapal patroli dalam upaya SAR.
"Hingga saat ini TNI AL telah mengerahkan 2 pesawat udara CN235 P-8305 dan Cassa MPA P-8203, 2 kapal perang KRI Kerambit-627 dan KRI Clurit-641, 2 Kapal Patroli Angkatan Laut Kal Lemukutan dan Kal Sambas serta tim SAR Lantamal XII Pontianak," jelas Laksda Abdul Rasyid dalam keterangannya, Senin (19/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat Udara TNI AL CN 235-220 MPA dengan nomor lambung P-8305 berada di bawah kendali Guspurla Koarmada I Operasi Siaga Segara-21. Pesawat dengan Captain Pilot Lettu Laut (P) Aditya Mulyarajasa akan melaksanakan pencarian melalui udara pada ketinggian jelajah 3.000 kaki atau sekitar 900 mdpl.
![]() |
Pesawat ini akan melakukan pencarian dengan metode 'paralel mode' pada enam titik koordinat yang telah ditentukan pada area pencarian seluas 825 nautical mile (NM) persegi di perairan sebelah barat Kalbar sekitar 80 NM dari Lanud Supadio Pontianak.
Sebelumnya, KRI Usman Harun-359 yang dilibatkan dalam SAR gabungan tersebut digantikan KRI Clurit-641. KRI Usman Harun-359 selanjutnya akan meneruskan kembali operasi dalam Patroli Kedaulatan di perairan perbatasan.
"Segala potensi yang dimiliki TNI AL baik personel maupun alutsista akan dikerahkan untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti penanggulangan bencana dan SAR. Hal ini merupakan salah satu implementasi pelaksanaan perintah pimpinan TNI AL, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono kepada jajarannya," kata Laksda Abdul Rasyid.
Pada Minggu (18/7) atau hari kelima pencarian, tim gabungan SAR berhasil menemukan satu buah kapal nelayan yang dilaporkan hilang KM Hyden 188 dalam posisi terbalik. Kapal itu lalu ditarik untuk diadakan penyelaman guna meyakinkan kemungkinan adanya korban yang terperangkap di dalam badan kapal.
Hari ini, unsur SAR TNI AL yang tergabung dalam operasi SAR gabungan pencarian dan penyelamatan 18 kapal yang mengalami musibah akan kembali melaksanakan pencarian pada sektor udara dan laut yang telah direncanakan. Sebanyak 18 kapal itu hilang di perairan Pontianak, Kalbar, akibat cuaca buruk.
![]() |
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Pontianak Yopi Haryadi mengatakan pencarian menggunakan metode penyelaman di titik-titik tertentu apabila memang memungkinkan, baik dari segi cuaca maupun lainnya.
"Hingga saat ini jumlah KM yang tercatat tenggelam dampak cuaca buruk menjadi 18 unit, kemarin tercatat lagi satu unit KM pemancing yang juga dilaporkan tenggelam di sekitar perairan Pantai Kijing, yang semua anak buah kapal (ABK) sebanyak tiga orang selamat," kata Yopi seperti dilansir Antara.
Berdasarkan data SAR Pontianak, total ABK yang menjadi korban sebanyak 138 orang, 81 orang selamat, 42 orang dalam pencarian, dan 15 orang ditemukan meninggal.
Ombak tinggi yang terjadi di wilayah perairan Kalimantan Barat pada Selasa malam (13/7) telah membuat setidaknya 18 unit kapal motor tenggelam.
"Pencarian di laut diperluas menjadi 2.300 nautical mile, kemudian dari udara seluas 3.000 nautical mile, dan melalui pesisir mulai dari pesisir Pantai Tanjung Bangkai hingga ke pesisir Pantai Jungkat untuk kemungkinan mencari korban yang mungkin terdampar di pesisir pantai," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Yopi menambahkan Tim SAR Gabungan tetap mencari korban secara maksimal, baik melalui laut, udara, maupun darat atau pesisir pantai.
Lihat juga video 'Kapal Nelayan Karam di Perairan Garut, Tiga ABK Hilang!':