Lestari Moerdijat Minta Percepatan Vaksinasi Harus Jadi Gerakan Bersama

Lestari Moerdijat Minta Percepatan Vaksinasi Harus Jadi Gerakan Bersama

Khoirul Anam - detikNews
Minggu, 18 Jul 2021 23:41 WIB
Lestari Moerdijat
Foto: MPR
Jakarta - Peringatan Presiden Joko Widodo kepada menteri dan kepala daerah dalam rapat terbatas evaluasi PPKM hendaknya menjadi perhatian semua pihak dalam mempercepat proses vaksinasi COVID-19 di Tanah Air. Hal ini dinyatakan oleh Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat.

"Sudah berulang kali Presiden menyampaikan peringatan tentang percepatan vaksinasi. Peringatan itu hendaknya ditindaklanjuti dengan langkah-langkah nyata, terutama meningkatkan koordinasi dan komunikasi lintas sektor serta komunikasi yang intens dari pusat hingga ke desa-desa," katanya melalui keterangan, Minggu (18/7/2021).

Sebelumnya, dalam rapat terbatas evaluasi PPKM yang berlangsung pada Sabtu (17/7), Presiden Jokowi menyoroti kinerja Menteri Kesehatan dan para kepala daerah terkait pelaksanaan vaksinasi. Presiden meminta agar program vaksinasi massal bisa dijalankan lebih cepat agar stok vaksin yang tidak menumpuk di gudang PT Bio Farma, puskesmas, atau rumah sakit.

"Tolong dilihat betul angka-angkanya. Saya lihat data yang masuk ke negara kita baik itu berupa vaksin jadi maupun bulk sudah 137 juta, tapi yang disuntikkan baru kurang lebih 54 juta," kata Jokowi dalam rapat terbatas evaluasi PPKM yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (17/7).

Menurut politikus Partai NasDem yang akrab disapa Rerie ini, percepatan vaksinasi COVID-19 hendaknya tidak hanya menjadi perhatian presiden, para menteri, dan kepala daerah. Namun, harus menjadi gerakan bersama yang mendapat dukungan penuh dari segenap kekuatan sosial politik.

"Pandemi COVID-19 tidak bisa diatasi oleh pihak tertentu saja, tetapi harus dihadapi secara bersama-sama, karena vaksinasi merupakan cara satu-satunya untuk mengakhiri pandemi. Kita semua berkepentingan untuk mempercepat proses vaksinasi agar segera terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity)," tegas Rerie.

Tanpa akselerasi vaksinasi secara signifikan, kata anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, setidaknya membutuhkan waktu dua tahun untuk mencapai target vaksinasi terhadap 70 persen atau sekitar 181,5 juta jiwa penduduk Indonesia.

"Itu berarti membutuhkan sekitar 1,5 tahun lagi baru terbentuk kekebalan kelompok, karena selama enam bulan pertama proses vaksinasi baru mencapai kurang lebih 50 juta suntikan," ujarnya.

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kesehatan, proses vaksinasi hingga Sabtu (17/7) telah menjangkau 41.268.627 orang yang mendapatkan suntikan pertama atau sekitar 19,82%. Adapun 16.217.855 orang telah mendapatkan suntikan kedua atau baru sekitar 7,79% dari target 70% penduduk.

Oleh karena itu, imbuh Rerie, berbagai upaya percepatan vaksinasi mulai dari vaksinasi massal hingga vaksinasi door to door harus mendapatkan dukungan dan partisipasi aktif dari segenap lapisan masyarakat agar berlangsung cepat dan lancar, terutama di wilayah-wilayah zona merah dan oranye.

"Kita bersyukur pemerintah menjamin stok vaksin yang ada saat ini mencukupi untuk menyokong percepatan vaksinasi COVID-19. Stok yang ada itu hendaknya digunakan secara efisien dan efektif agar tidak terjadi penumpukan di wilayah atau tempat tertentu seperti yang disebut Presiden Jokowi," kata Rerie.

(ega/ega)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads