Pandemi COVID-19 yang berlangsung dalam waktu lama turut mengganggu ketahanan mental masyarakat Indonesia. Untuk menjaga pikiran tetap positif, keluarga memegang peran penting untuk saling menjaga dan melindungi.
Ketua Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto menyampaikan para anggotanya secara tidak langsung ikut berupaya dalam penanganan pandemi. Anggota Dharma Pertiwi dengan setiap mendampingi dan memberi perhatian bagi para prajurit TNI yang turun dalam penanggulangan pandemi.
"Kami mendampingi tugas suami setiap harinya, mengingatkan suami kami untuk tidak lengah dalam upaya pencegahan penularan COVID-19 selama bertugas," ungkap Nanny dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (16/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengulas dalam penerapan PPKM Darurat di Jawa-Bali, ada 34.198 personel TNI yang terlibat dan terdiri dari Babinsa, Babinpotmar, dan Babinpotdirga dan termasuk penebalan pasukannya sebanyak 11.429 personel TNI. Jika diakumulasi untuk pelaksanaan PPKM Mikro dan PPKM Darurat di seluruh wilayah Indonesia, ada sebanyak 63.207 personel yang terlibat.
"Tentu para TNI ini sangat membutuhkan support secara moril yang pasti berasal dari rumah, dari kami para istri-istri. Tidak saja support secara moril, melainkan kami juga selalu menjaga kesehatan dengan sedapat mungkin menjaga imunitas tubuh," jelas Nanny.
Nanny mengatakan selain berkontribusi mendukung suami, Dharma Pertiwi juga turut ikut membina masyarakat di satuan masing-masing, dengan memberikan imbauan dan edukasi untuk melaksanakan protokol kesehatan.
Ia pun mengingatkan seluruh pengurus Dharma Pertiwi agar dapat menggunakan informasi yang berasal dari sumber-sumber terpercaya. Gunakan kanal-kanal resmi penanganan COVID-19 untuk rujukan yang sudah pasti benar. Sehingga masyarakat dapat teredukasi dengan baik.
"Waspadai penyebaran informasi yang salah atau yang biasa disebut hoaks. Informasi yang salah ini berusaha menipu kita dan masyarakat dengan keyakinan yang tidak benar," pesannya.
Menurut Nanny, setiap individu perlu menyadari akan pentingnya perlindungan terhadap diri, keluarga dan kerabat dari paparan virus Corona. Ia berharap, semua orang dapat memahami situasi dan ikut mengawal kondisi sekitar tempat tinggal.
"Karena kondisi saat ini bagi saya bagaikan perang, dan medan tempurnya ada disekitar kita. Kita berperang dengan virus yang tak kasat mata, menguji ketangguhan dan rasa kemanusiaan kita," kata Nanny.
Nanny menambahkan, saat ini rumah sakit dan bahkan Puskesmas, sudah sangat kewalahan menangani pasien COVID-19. Oleh sebab itu, ia mengajak masyarakat siapa pun yang menjumpai orang di sekitar yang mengalami gejala COVID-19, segera bantu untuk melaporkan ke puskesmas agar dapat segera dilakukan testing dan tracing. Selain itu, masyarakat juga dapat membantu menyediakan termometer atau oksimeter, agar suhu tubuh dan saturasi oksigen dapat terus dipantau.
Apabila pasien COVID-19 mengalami perburukan kondisi, Nanny mengimbau agar keluarga atau masyarakat sekitar segera melaporkan, agar dapat dirujuk ke tempat isolasi terpusat, atau ke rumah sakit.
"Jangan menganggap enteng setiap kasus yang ada, apalagi mengucilkan warga yang terkena COVID-19," tegasnya.
Kepada seluruh Pengurus Dharma Pertiwi, Nanny juga berpesan untuk terus bahu-membahu untuk ikut membina masyarakat sekitar. Caranya dengan menyebarkan berita benar setiap harinya, membantu masyarakat di sekitar yang membutuhkan pertolongan, sertam membantu masyarakat agar dapat divaksin sesegera mungkin.
"Divaksinasi, tinggal di rumah, menjauhi kerumunan, dan memakai dobel masker, serta sering mencuci tangan akan membuat virus COVID-19 semakin sulit masuk ke tubuh kita. Mari, tetap bersatu melawan COVID-19," seru Nanny.
(akn/ega)