Anies: Jangan Pernah Anggap Laporan Kematian Corona Sekadar Angka

Anies: Jangan Pernah Anggap Laporan Kematian Corona Sekadar Angka

Tiara Aliya - detikNews
Jumat, 16 Jul 2021 17:19 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau TPU Rorotan (Instagram @aniesbaswedan)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau TPU Rorotan (Instagram/@aniesbaswedan)
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga tak menganggap laporan kematian Corona sekadar membaca angka. Menurutnya, ada kisah pilu keluarga yang ditinggalkan oleh jenazah pasien COVID-19 hanya dalam waktu singkat.

"Jangan pernah anggap laporan kemarin itu sekadar angka. Kemarin para petugas Distamhut menguburkan 281 jenazah, itu adalah kisah pilu ribuan keluarga. Orang tercinta yang sebulan lalu masih bugar & bahagia. Semua berubah," kata Anies Baswedan melalui akun Instagramnya, @aniesbaswedan, Jumat (16/7/2021).

Anies kemudian bercerita bahwa dirinya sempat menyambangi pemakaman COVID-19 di TPU Rorotan. Di sana, ia melihat dua orang warga sedang berdoa di atas makam keluarganya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua orang tersebut ialah kakak-adik yang sedang berdoa di makam ayahnya. Berjarak sekitar 50 meter, terletak makam sang ibu dari kakak-adik tersebut.

"Air matanya terus mengalir, kerudung merah itu telah basah jd penyeka air mata," kata Anies.

ADVERTISEMENT

Anies menceritakan ulang, perempuan tersebut mengaku sedih karena tak bisa membimbing hingga memandikan jasad ayahnya. Mereka hanya dapat mendatangi sesudah ayahnya dikebumikan. Di lokasi makam sang ibu, ada keluarganya yang lain sedang berdoa.

"Tak lama kemudian, mereka pindah ke kubur ibunya. Saya menyusul. Saat mendekat, terdengar suara lembut lantunan ayat suci Al-Qur'an. Kami menyimak, sampai ia selesai. Terucap amin berulang kali. Tangan kanan memegang kitab di dada & tangan kiri membasuh muka," cerita Anies.

Warga yang ditemuinya itu menceritakan bahwa ibu mereka meninggal karena COVID-19. Seminggu kemudian, ayahnya ikut meninggal. Mereka mengaku hanya bisa berdoa dan setiap malam Jumat mengaji di makam ayah dan ibunya.

Selain mendapati warga yang ziarah, Anies menyoroti tanah lapang yang berubah menjadi deretan kuburan.

"Sore kemarin saat masuk ke pemakaman para syuhada ini terasa pangling. Hanya dalam hitungan hari, hamparan tanah lapang itu berubah jadi deretan kuburan yang amat banyak," ujarnya.

Anies menyebut hamparan pemakaman jenazah ini sebagai saksi banyaknya korban yang berjatuhan akibat COVID-19. Atas hal ini, dia mengingatkan warga untuk tidak memandang remeh COVID-19 dan meminta warga mengurangi mobilitas keluar rumah.

"Kurangi bepergian jika tidak ada urusan mendesak. Jangan anggap COVID sepele, seakan hanya ada di berita," ucap Anies.

Dia juga mengimbau warga agar mematuhi protokol kesehatan COVID-19. Seluruh upaya ini, sebutnya, untuk melindungi keluarga masing-masing.

"Mari kita saling melindungi keluarga, diri kita dan lingkungan. Taati protokol kesehatan, jaga keselamatan sesama," ujarnya.

Angka kematian COVID-19 di Jakarta masih melonjak tinggi. Berdasarkan situs corona.jakarta.go.id, berikut ini rincian data pemakaman dengan protokol tetap (protap) COVID-19 selama 8 hari terakhir:

8 Juli: 401 jenazah
9 Juli: 369 jenazah
10 Juli: 407 jenazah
11 Juli: 74 jenazah
12 Juli: 258 jenazah
13 Juli: 301 jenazah
14 Juli: 315 jenazah
15 Juli: 240 jenazah

(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads