Mahasiswa dari tiga perguruan di Kota Ambon menggelar aksi penolakan PPKM mikro. Aksi itu berujung ricuh.
Aksi penolakan itu digelar di depan Kantor Balai Kota Ambon, Jumat (16/7/2021). Mahasiswa yang menggelar aksi berasal dari niversitas Pattimura (Unpatti), Universitas Darussalam (Unidar), dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon. Aksi dimulai pukul 14.00 WIT.
Semula para mahasiswa itu menyampaikan orasinya menuntut dicabutnya penerapan PPKM mikro di Kota Ambon. Kapolresta Pulau Ambon dan PP Lease, Maluku, Kombes Leo SN yang berada di lokasi langsung meminta mobil pengeras suara menjauh dari Balai Kota Ambon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun para pengunjuk rasa tidak terima dan adu mulut dengan polisi. Polisi kemudian membubarkan paksa karena terjadi kerumunan.
"Tidak mengindahkan protokol kesehatan selama pendemo COVID ini di mana ada aturan dari Mendagri, kemudian wali kota, kemudian ada aturan-aturan lain yang mengikat selama pandemi dan tadi yang kita bubarkan bersama satuan tugas bukan Polri, tapi satuan tugas Kota Ambon di-backup oleh TNI-Polri tadi kita bubarkan alhamdulillah cukup kondusif lah, ada sedikit bentrok tapi saya rasa ini bisa ditangani dengan baik," ujarnya, Jumat (16/7).
Leo menjelaskan, pengunjuk rasa yang diamankan untuk mencegah terjadinya provokasi.
"Sampai saat ini kita masih datakan ini jumlahnya tapi kelihatan ada beberapa mungkin yang tadi yang terlibat bentrok kita amankan, nanti kita coba ambil keterangan tentang keberadaan kenapa mereka lakukan hal tersebut. Intinya tadi saat dibubarkan mereka menolak dibubarkan kemudian terjadi bentrok sehingga harus kita amankan nanti provokasi teman yang lain," jelasnya.
Aksi demo menolak penerapan PPKM mikro di Kota Ambon sudah berlangsung selama dua hari. Polisi mengimbau untuk tidak menggelar demo di masa pandemi.
"Kita sudah memberikan imbau kepada mereka ini kepada kelompok-kelompok masyarakat yang melakukan demo termasuk 2 hari ini kepada mereka kita ingatkan bahwa tidak boleh selama pandemi. Silakan kalau memang ada tunjukkan perwakilannya nanti dibantu untuk bertemu siapa yang mau mereka tanyakan," kata Leo.
(idn/idn)