Kasus Corona mingguan secara nasional di Indonesia naik hingga 44 persen. Bahkan ada lima provinsi di luar Jawa-Bali yang mengalami lonjakan lebih dari 100 persen.
Laporan persentase kenaikan kasus Corona ini tertuang dalam Situation Report-63 yang dirilis oleh WHO pada Rabu (14/7/2021). Dalam laporan tersebut, selama 5 Juli hingga 11 Juli kasus Corona meningkat hingga 44 persen. Sedangkan kasus kematian mencapai 69 persen.
"Selama minggu 5-11 Juli, secara nasional, ada peningkatan 44 persen kasus Corona dan 69 persen peningkatan kematian jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Semua provinsi mengalami peningkatan jumlah kasus dibandingkan minggu sebelumnya: 15 provinsi mengalami peningkatan 50 persen atau lebih. Lonjakan kasus berarti lebih banyak pasien yang harus rawat inap, semakin menambah beban tenaga kesehatan dan sistem kesehatan, dan meningkatkan risiko kematian," tulis WHO dalam laporan yang dilihat detikcom, Jumat (16/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, WHO menjelaskan peningkatan kasus ini terjadi di 15 provinsi di Indonesia. Bahkan ada 5 provinsi yang kasusnya melonjak lebih dari 100 persen. Adapun lima provinsi itu adalah NTB, Gorontalo, Maluku, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Utara.
"Selama minggu 5-11 Juli, semua provinsi mengalami peningkatan jumlah kasus dibandingkan minggu sebelumnya; 15 provinsi mengalami peningkatan 50 persen atau lebih, termasuk lima dengan peningkatan lebih dari 100 persen: Nusa Tenggara Barat (200%), Gorontalo (194%), Maluku (169%), Sulawesi Utara (139%), dan Kalimantan Utara (107%)," ungkap WHO.
WHO pun menyarankan agar pembatasan mobilitas masyarakat yang ketat di seluruh negeri harus dipertimbangkan.
Lihat Video: Indonesia Peringkat 1 Dunia dengan Kasus Harian Covid-19 Tertinggi
Skenario Terburuk
Sebagaimana diketahui, tambahan kasus 56.757 di Indonesia kemarin makin mengkhawatirkan. Skenario terburuk dalam penanganan pandemi COVID-19, yang sebelumnya diungkapkan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, sudah dijalankan. Skenario terburuk tersebut dijalankan agar angka kasus harian Corona tidak sampai menyentuh 100 ribu kasus.
Luhut-lah yang mengungkapkan sendiri bahwa skenario terburuk sudah dijalankan. Harapannya, penambahan kasus Corona tidak mencapai 60 ribu kasus per hari.
"Kami sudah masuk pada worst-case scenario yang sudah kami duga kita akan naik di atas," kata Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam jumpa pers yang disiarkan via Zoom dan YouTube, Kamis (15/7/2021).
"Ya kita berharap jangan lebih dari 60 ribu, karena itu nanti mesti ada perkiraan lain lagi," sambungnya.
Seperti apa skenario terburuk pemerintah? Luhut sebelumnya mengungkapkan komunikasi pemerintah dengan negara sahabat. Pemerintah sudah membuka komunikasi, di antaranya, dengan Singapura dan China.
"Kalau ada yang bilang tadi perlu bantuan dari luar, kita juga sudah komunikasi dengan Singapura, kita komunikasi juga dengan Tiongkok, dan komunikasi dengan sumber-sumber lain," ungkap Luhut, 6 Juli lalu.
Dan siang kemarin, Luhut juga mengungkapkan sejumlah langkah yang telah dilakukan pemerintah. Pemerintah sudah mengamankan stok vaksin sejumlah 480,7 juta dosis. Di mana pemerintah menargetkan 1 juta vaksinasi per hari.