Heboh Sekretaris Satpol PP Pukul Pasutri, Bupati Gowa Minta Maaf

Heboh Sekretaris Satpol PP Pukul Pasutri, Bupati Gowa Minta Maaf

Hermawan Mappiwali - detikNews
Kamis, 15 Jul 2021 20:56 WIB
Bupati Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Adnan Puchrita Ichsan
Bupati Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Adnan Puchrita Ichsan (Foto: detikcom)
Makassar -

Bupati Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Adnan Puchrita Ichsan meminta maaf atas ulah bawahannya, Sekretaris Satpol PP Mardani Hamdan, yang memukul pasangan suami istri saat razia PPKM. Adnan secara terbuka meminta maaf atas nama Pemkab Gowa dan juga atas nama pribadi.

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Gowa menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya karena ini sudah mengganggu kenyamanan kita," ujar Adnan saat ditemui wartawan di halaman rumah jabatannya, Jalan Masjid Raya, Gowa, Kamis (15/7/2021) malam.

"Dan saya (secara pribadi) juga memohon maaf kepada korban dan keluarganya karena ada petugas atau oknum aparat Pemerintah Kabupaten Gowa yang melakukan kekerasan terhadap masyarakat Kabupaten Gowa," sambung Adnan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adnan menegaskan dirinya mengecam kekerasan yang dilakukan Mardani. Dia juga berjanji tak akan mentolerir ulah bawahannya tersebut.

"Saya akan sesuaikan dengan ketentuan dan aturan yang ada. Saya tidak mentolerir itu saya tidak akan mengambil kasih, saya tidak akan pilih kasih," ucap Adnan.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak mentolerir itu berarti saya tidak setuju dengan tindakan-tindakan kekerasan. Itu di-underline bahwa tidak mentolerir itu bahwa saya tidak setuju dengan cara-cara kekerasan," imbuhnya.

Adnan menyebut inspektorat Kabupaten Gowa pada dasarnya telah mengambil tindakan dengan memeriksa Mardani. Tapi, lanjut dia, upaya itu sementara menunggu proses hukum yang sedang berjalan di kepolisian.

"Insyaallah kita dahulukan dulu proses pemeriksaan di Polres, selesai persoalan hukum. Setelah itu kita lanjutkan proses pemeriksaan oleh inspektorat Kabupaten Gowa, karena sanksi yang akan kita berikan harus didahului pemeriksaan inspektorat," katanya.

Adnan mengatakan belum bisa menentukan detail sanksi yang akan diberikan. Namun secara pribadi dia menilai Mardani terancam sanksi berat.

"Kalau dilihat dari videonya maka itu mengarah kepada sanksi yang betul berat menurut saya," katanya.

(hmw/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads