Kasus COVID-19 Meroket, Waket MPR: Jangan Terjebak Saling Menyalahkan

Kasus COVID-19 Meroket, Waket MPR: Jangan Terjebak Saling Menyalahkan

Angga Laraspati - detikNews
Kamis, 15 Jul 2021 18:17 WIB
Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan kasus COVID-19 yang terus meroket hendak menjadi peringatan bagi semua pihak. Rerie, sapaan akrabnya, meminta untuk meningkatkan koordinasi, kerja sama, dan saling mendukung dalam berbagai langkah dan upaya penanggulangan pandemi COVID-19.

"Ini peringatan bagi kita semua agar bekerja lebih keras, saling mendukung, dan tidak terjebak pada polemik saling menyalahkan karena akan melemahkan kita dalam menghadapi tingkat penularan virus COVID-19 yang kian meroket," ujar Rerie dalam keterangannya, Kamis (15/7/2021).

Menurut politikus Partai NasDem ini penambahan kasus baru dalam jumlah signifikan di tengah pemberlakuan PPKM darurat di Jawa-Bali merupakan masukan bagi pemerintah, Satgas COVID-19, dan aparat keamanan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penerapan PPKM darurat.

"PPKM darurat bertujuan untuk menekan laju penularan COVID-19 di Tanah Air. Tapi bila tingkat penularannya malah meningkat tajam, tentu perlu dievaluasi secara cermat dan menyeluruh agar penerapan PPKM darurat ke depan lebih efektif," jelas Rerie.

Lebih lanjut, Rerie mengatakan sebaiknya sebelum memutuskan perpanjangan PPKM darurat, pihak-pihak terkait terlebih dahulu mengevaluasi dan menganalisis dengan didukung data-data yang akurat, mengapa penularan justru meningkat pada saat penerapan PPKM darurat.

"Sejauh ini, klaster keluarga menjadi 'penyumbang' terbesar peningkatan kasus positif COVID-19 di Indonesia. Harus dicari tahu mengapa hal itu terjadi dan bagaimana upaya pencegahannya," tuturnya.

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem ini juga mengatakan efektivitas penerapan PPKM darurat sangat ditentukan oleh tingkat kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) dan mematuhi setiap pembatasan dan larangan aktivitas yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Tanpa ada kesadaran masyarakat, kebijakan pembatasan apa pun yang diterapkan tidak akan mampu menangkal laju penularan virus COVID-19, baik varian lama maupun varian baru," imbuh Rerie.

Sebagai informasi, berdasarkan data yang dirilis Satgas COVID-19, Rabu (14/7), jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 54.517 orang, hasil pemeriksaan 240.724 spesimen.

Dengan demikian, total yang terkonfirmasi positif covid-19 hingga saat ini sebanyak 2.670.046. Adapun, penambahan tertinggi berasal dari DKI Jakarta 12.667, Jawa Barat 10.444, Jawa Timur 7.088, Jawa Tengah 5.110, dan Banten 3.889.

Sementara itu, pasien meninggal juga bertambah mencapai 991 orang sehingga total menjadi 69.210. Penambahan tertinggi berasal dari Jawa Tengah 237 orang, Jawa Timur 234 , Jawa Barat 142, dan DKI Jakarta 65 orang.

Jumlah pasien sembuh bertambah 17.762 orang sehingga total menjadi 2.157.363. Jawa Barat menyumbang pasien sembuh tertinggi sebanyak 4.119, DKI Jakarta 3.066, Jawa Tengah 2.375, Jawa Timur 1.837, dan Yogyakarta 1.044 orang. (mul/ega)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads