Luhut: Varian Delta Kurangi Efikasi Semua Jenis Vaksin

Luhut: Varian Delta Kurangi Efikasi Semua Jenis Vaksin

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 15 Jul 2021 09:54 WIB
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Corona varian Delta membuat efikasi seluruh merek vaksin menurun. Produsen Pfizer, yang disebut-sebut memiliki vaksin dengan efikasi terbaik, juga mengakui hal tersebut.

"Kemudian kami lihat varian Delta ini mampu menurunkan efikasi daripada seluruh jenis vaksin," kata Luhut dalam siaran pers daring di YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Kamis (15/7/2021).

Luhut menuturkan efikasi vaksin Pfizer menurun berdasarkan data di Israel. Luhut kemudian mengingatkan semua pihak untuk tidak mempolitisasi masalah pandemi COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang yang bilang vaksin Pfizer yang paling hebat, itu di Israel itu dia turun tajam juga. Astrazeneca, Moderna, you name it," ucap Luhut.

"Ini kita, saya ingin mengingatkan, ini kita baru varian Delta. Apa mungkin ada varian lain? We never know, kita nggak tahu, jadi jangan ada dipolitisasi nih, please saya titip. Ini masalah kemanusiaan," sambung dia.

ADVERTISEMENT

Laporan dari Israel

Otoritas Israel melaporkan penurunan efektivitas vaksin virus Corona (COVID-19) buatan Pfizer-BioNTech dalam mencegah penularan dan penyakit bergejala. Namun ditegaskan Israel bahwa vaksin Pfizer-BioNTech tetap sangat efektif dalam mencegah penyakit parah.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (6/7/2021), penurunan efektivitas vaksin Pfizer-BioNTech itu terdeteksi bertepatan dengan menyebarnya Corona varian Delta dan diakhirinya pembatasan social distancing di Israel.

Kementerian Kesehatan Israel melaporkan bahwa efektivitas vaksin Pfizer-BioNTech dalam mencegah baik penularan maupun penyakit bergejala menurun ke angka 64 persen sejak 6 Juni lalu.

Simak peringatan dari Luhut terkait menyebarnya varian Delta di 34 provinsi RI di halaman selanjutnya.

Peringatan Luhut

Sebelumnya, Luhut mengatakan Corona varian Delta saat ini sudah menyebar di semua provinsi di Indonesia. Luhut menyebut varian Delta ini jauh lebih dahsyat dari varian sebelumnya, yakni varian Alpha.

"Varian Delta ini, menurut yang saya baca, itu lebih hampir atau sekitar 6 kali lebih cepat dari varian alpha. Atau PSBB 1 dengan PSBB 2," ucap Luhut.

"Ini dari studi yang saya tahu apakah 5 kali atau 6 kali tergantung siapa yang meneliti, tapi yang jelas jauh lebih dahsyat dari varian Alpha yang sebelumnya," imbuh dia.

Karena itu, menurut Luhut, saat ini Indonesia tengah menghadapi musuh yang berbeda. Memang tidak mudah, namun Luhut menekankan pemerintah terus berupaya menghadapi gempuran virus Corona varian Delta itu.

"Jadi kita menghadapi musuh yang beda. Jadi musuh yang beda ini kita dengan segala resources yang ada kita ya kita hadapi. Tapi tidak mudah. Karena nanti akan saya ceritakan kepada Anda bagaimana menyangkut obat, menyangkut tempat tidur, menyangkut oksigen, menyangkut sebagainya," tutur Luhut.

Lebih lanjut, Luhut menegaskan, bukan hanya Indonesia yang mengalami lonjakan kasus COVID-19 akibat varian Delta. Sejumlah negara juga mengalami hal yang sama.

"Jangan lihat Indonesia saja yang kena. Itu Inggris juga kena, Belanda kena. Perdana Menteri Belanda kemarin minta maaf karena dia menyetujui lepas masker beberapa waktu yang lalu dan sekarang naik seperti ini. Hari ini juga Malaysia juga sampai hari ini semua juga Delta. Rusia juga, Indonesia, Thailand, dan berikutnya. Amerika sendiri juga terjadi kenaikan yang luar biasa," papar dia.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads