Urusan Perut Bikin Tukang Servis HP di PGC Pilih Turun ke Jalan

Round-Up

Urusan Perut Bikin Tukang Servis HP di PGC Pilih Turun ke Jalan

Tim Detikcom - detikNews
Rabu, 14 Jul 2021 23:02 WIB
Sejumlah teknisi perbaikan HP di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jaktim, menawarkan jasanya di pinggir jalan. Hal ini karena mereka tidak bisa bayar sewa kios.
Service HP PGC Turun Kejalan (Foto: Siti Fatimah)
Jakarta -

Mal dan pusat perbelanjaan ditutup sementara selama masa PPKM darurat 3-20 Juli. Kebijakan tersebut mulai dikeluhkan penyewa toko di Pusat Grosir Cililitan (PGC), salah satunya tukang servis handphone (HP) yang mulai turun ke pinggir jalan menawarkan jasa servisnya sebagai upaya mencari pemasukan.

Diketahui, penutupan mal selama PPKM darurat tertuang dalam Inmendagri Nomor 15 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali. Inmendagri itu dikeluarkan pada Jumat (2/7).

Aturan itu tertuang dalam diktum ketiga poin e Instruksi Mendagri Nomor 15 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut bunyinya:

"Kegiatan pada pusat perbelanjaan/mall/pusat perdagangan ditutup sementara kecuali akses untuk restoran, supermarket, dan pasar swalayan dapat diperbolehkan dengan memperhatikan ketentuan pada diktum KETIGA poin c.3 dan d."

ADVERTISEMENT

Imbas dari kebijakan ini, penyewa toko di mall selain sektor yang diizinkan tetap buka mulai merasakan dampak aturan PPKM darurat. Salah satunya penyedia layanan servis HP yang menyewa toko di PGC mulai turun ke jalan untuk mencari nafkah. Sebab tukang servis ini mengaku harus tetap membayar sewa toko dan listrik walau tokonya tutup.


Imbas Mal PGC Tutup, Tukang Servis HP Turun ke Pinggir Jalan

Sejumlah penyewa toko di mal dan pusat perbelanjaan mulai merasakan dampak aturan PPKM Darurat. Para penyedia jasa servis HP di Pusat Grosir Cililitan (PGC) terpaksa turun ke pinggir jalan menawarkan jasa servisnya.

Pantauan detikcom di depan PGC tepatnya di seberang Halte TransJakarta PGC 1, di Jalan Mayjen Sutoyo, Jakarta Timur, pada Rabu (14/7/2021), sekitar pukul 12.00 WIB, sejumlah tukang servis HP tampak mulai turun ke pinggir jalan. Mereka tampak berdiri di pinggir jalan sambil memegang styrofoam putih bertuliskan 'Service HP Bisa Ditunggu'.

"Mari silakan servis HP, bisa ditunggu, Mas, sebentar," ujar salah satu tukang servis HP, di lokasi.

Tukang servis HP turun ke pinggir jalan imbas Mal PGC ditutup dampak dari PPKM daruratTukang servis HP turun ke pinggir jalan imbas Mal PGC ditutup dampak dari PPKM darurat Foto: Foto: Rakha Arlyanto Darmawan/detikcom

Para tukang servis HP tersebut terlihat menawarkan jasanya kepada para pengguna jalan. Mereka tampak menggelar lapak di atas trotoar di bawah JPO Halte TransJakarta PGC 1.

Terlihat sejumlah pengendara tampak melipir sebentar untuk sekedar bertanya tarif servis HP yang ditawarkan. Sesekali juga, para tukang servis HP tampak menawarkan jasanya kepada pejalan kaki yang baru turun dari JPO.

Tidak ada petugas dari kepolisian, Satpol PP maupun Dishub yang berjaga di sekitar lokasi. Kendaraan yang hendak melintas di dekat Halte PGC 1 di Jalan Mayjen Sutoto terpaksa memperlambat laju kendaraannya karena ramainya tukang servis HP yang turun ke pinggir pinggir jalan.

Tukang Servis HP di PGC Turun ke Jalan: Urusan Perut Tak Bisa Toleransi

Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur, ditutup sementara selama penerapan PPKM darurat untuk menekan laju penyebaran Corona di DKI Jakarta. Sejumlah tukang servis HP di PGC pun harus turun ke jalan menawarkan jasanya.

Para tukang servis HP itu mengeluhkan biaya listrik yang harus tetap dibayar padahal kios mereka tutup selama PPKM darurat. Salah satu tukang servis HP, Teguh (35), mengatakan kiosnya tutup saat PPKM darurat, tapi biaya sewanya tetap harus dibayar.

"Karena kan harus bayar listrik, bayar toko juga. Tetap bayar, terus kita nyari uang dari mana untuk nutupi itu ya? Biaya sewa tetap jalan, tapi kios ditutup," kata Teguh di PGC, Jakarta Timur, Rabu (14/7/2021).

Teguh dan rekan-rekannya kemudian turun ke pinggir jalan sejak PPKM darurat dimulai. Dia mengaku tak mungkin diam di rumah saja, sedangkan tak ada uang untuk makan.

"Ya nyusahinlah. Semua masyarakat juga akui itu. Kita nggak boleh keluar, karena takut mati, di rumah kita nggak makan juga mati. Mendingan kita keluarlah kalau perut udah ngomong mah. Kita juga kan perlu makan. Belum buat bayar kontrakan. Kalau kita tak bayar kita diusir, sama aja gelandang banyak," kata Teguh.

Teguh juga mengaku harus berhadapan dengan petugas lantaran lapaknya berada di atas trotoar di samping PGC. Dia menyebut Satpol PP kerap menertibkan para tukang servis HP dengan alasan membubarkan kerumunan.

"Kalau pagi ya sering. Alasan mereka jangan berkerumun, tapi padahal ini kan servis doang, take away juga," ujar Teguh.

Teguh berharap pengelola PGC dapat meringankan ataupun menggratiskan biaya sewa kios. Selain itu, dia berharap situasi dapat kembali normal dan PPKM Darurat bisa segera selesai.

"Semua itu diringankan semuanya digratiskan. Kalau langsung baru masuk langsung disuruh bayar ya duit dari mana, sedangkan nyari duit sampingan gini aja susah," cerita Teguh.

"Masa disuruh puasa 2 minggu, urusan perut nggak bisa toleransi. Mereka enak ngomong (perpanjangan PPKM) punya gaji, lah kita siapa yang gaji," lanjutnya.

Tukang servis HP lain bernama Asep (32) turut mengeluhkan hal serupa. Dia masih tetap harus membayar tagihan listrik padahal saat ini kiosnya ditutup.

"Ya tetap, bayar listrik itu paling kecil Rp 1,5 juta harus bayar," tutur Asep.

Ini kedua kalinya Asep turun ke pinggir jalan menawarkan jasanya. Asep mengaku pusing karena kebutuhan sehari-hari yang susah tercukupi.

"Kerasa bangetlah, pusing banget, belum kontrakan, belum makan, belum bayar listrik di atas juga itu kan juga harus bayar. Pernah, tahun kemarin pernah, dampaknya sama," ucap Asep.

Asep berharap tutupnya PGC akibat penerapan PPKM Darurat tidak berlarut-larut. Dengan begitu, dia bisa kembali membuka kios servis HP-nya.

"Ya cuma berdoa, semoga bisa cepat dibuka itu aja, saya diberatkanlah kalau gitu, mending kalau masih jomblo, ini saya udah punya anak satu, bini satu, kontrakan aja Rp 1,2 juta per bulan, belum makan sehari-hari buat anak," tuturnya.

Satpol PP Akan Atur Tukang Servis HP di PGC yang Turun ke Pinggir Jalan


Satpol PP Jakarta Timur akan menindaklanjuti laporan maraknya teknisi perbaikan handphone di Pusat Grosir Cililitan (PGC) yang turun ke pinggir jalan menawarkan jasa servis. Kasatpol PP Jakarta Timur Budhy Novian mengatakan pihaknya akan terlebih dahulu melakukan pengecekan.

"Kita cek. Kalau tingkat gangguannya sudah meresahkan, kita melakukan pendekatan secara baik-baik ke mereka," kata Budhy kepada wartawan, Rabu (14/7/2021).

Budhy mengatakan penyedia jasa servis HP terpaksa turun ke jalanan lantaran tokonya terdampak penutupan selama PPKM darurat. Ke depannya, pihaknya memastikan akan mengatur para pedagang agar tak mengganggu lalu lintas jalan sekitar PGC.

"Secara aturan tidak boleh menjajakan apa pun di jalan, apa pun tak boleh. Tetapi harus dipahami dulu, karena sedang PPKM darurat, orang lagi susah. Counter-nya disuruh tutup karena bukan sektor esensial, jadi paling kita atur. (Tindak lanjut) melalui pengaturan, jangan sampai mengganggu ketertiban dan membahayakan pejalan," jelasnya.

Untuk saat ini, Satpol PP akan menindaklanjuti aduan tersebut melalui pendekatan persuasif.

"Sekarang suasananya nggak bisa langsung pada penindakan. Pendekatan dulu," ujarnya.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Mal Ditutup, Tukang Servis HP di PGC 'Turun' ke Jalan"
[Gambas:Video 20detik]
(yld/yld)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads