Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat (Kejari Jakpus) Riono Budi Santoso menyebut ada dua pegawainya meninggal dunia karena terpapar COVID-19. Dua pegawai itu disebut sulit mendapat akses kesehatan di rumah sakit.
Riono mengatakan ganasnya penularan varian baru Corona membuat kasus aktif di DKI Jakarta terus meningkat. Hal itu yang membuat keterisian tempat tidur di rumah sakit menjadi penuh.
"Lingkungan dekat juga sudah ada yang jadi korban, termasuk di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, sudah ada dua pegawai yang meninggal karena COVID-19, itu juga karena kesulitan mendapatkan akses kesehatan," kata Riono di RSUD Tarakan Jakarta Pusat, seperti dilansir Antara, Senin (13/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riono mengakui bahwa selain ketersediaan tempat tidur yang penuh, sebagian rumah sakit juga kekurangan armada untuk distribusi oksigen. Padahal, kata dia, ketersediaan dan lancarnya distribusi oksigen sangat diperlukan bagi pasien COVID-19.
Oleh karena itu, Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun memberikan bantuan armada untuk pengisian tabung oksigen bagi sejumlah RSUD, salah satunya di RSUD Tarakan. Guna melengkapi bantuan kendaraan dari Kejati DKI Jakarta, Pemprov DKI Jakarta juga menurunkan armada dari Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Lingkungan Hidup untuk pengisian tabung oksigen.
"Kami siap menyediakan armada jika dibutuhkan. Dari RSUD Tarakan membutuhkan tabung berapa jumlahnya, mungkin kita bisa usahakan ke supliernya," kata Riono.
Sebelumnya, Direktur Utama RSUD Tarakan Dian Ekowati mengakui bahwa tabung oksigen yang tersedia di rumah sakit tersebut memang masih kurang untuk memberikan suplai oksigen kepada para pasien COVID-19.
Setidaknya masih dibutuhkan 50 tabung oksigen untuk membantu kelancaran pasokan kepada pasien COVID-19. Penyediaan tabung pun juga akan difasilitasi oleh Kejati DKI Jakarta.
Lihat juga Video: Duka Ustaz Solmed Atas Meninggalnya Sang Ibu Karena COVID-19