Aksi polisi menyemprotkan cairan disinfektan ke lapak yang berdiri di atas trotoar Tanah Abang menggunakan water cannon viral di media sosial. Lapak apakah itu? Ini penjelasan polisi.
Dalam video viral tersebut, satu unit mobil water cannon milik polisi menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh trotoar. Cairan tersebut membasahi motor hingga lapak di area trotoar. Ada semacam boks yang terkena semprotan water cannon. Boks itu bergeser dan kemudian jatuh akibat semprotan kencang.
Dimintai konfirmasi terpisah, Kapolsek Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (9/7) di Jl Kebon Kacang 1, Jakarta Pusat. Saat itu, pihaknya menindak lima lapak ekspedisi yang berdiri di atas trotoar dan melanggar PPKM darurat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu bukan pedagang kaki lima sebenarnya yang dibersihkan, ada ekspedisi yang melanggar ketentuan dan tidak langsung kami tindak. Sebenarnya, kalau di PPKM harus langsung ditindak, cuma kebijakan Pak Camat kami ingatkan hari Kamis (8/7) tolong 50 persen anggotanya, jaga prokesnya, jangan berkerumun. Karena orang lalu lalang. Kalau mereka berkerumun, langsung tampak. Sementara mereka mendapat keuntungan," kata Singgih saat dihubungi, Minggu (11/7/2021).
Singgih mengatakan aksi ini sebagai peringatan terakhir bagi perusahaan ekspedisi yang beroperasi tak sesuai ketentuan PPKM darurat. Sebelumnya, pada Kamis (8/7) pihaknya bersama unsur tiga pilar lainnya telah mewanti-wanti lima perusahaan ekspedisi tersebut agar mematuhi ketentuan PPKM darurat, namun tak diindahkan.
Sebab, masyarakat kerap mengadukan lapak ekspedisi ini tak memiliki gedung dan berdiri di atas trotoar. Tak hanya itu, lapak ini sering dijadikan tempat berkumpul dan pekerjanya kerap tak bermasker.
"Karena kecamatan sudah mengimbau tapi tidak mau beranjak, akhirnya minta bantuan Polres (Metro Jakarta Pusat) semprot bawahnya," jelasnya.
![]() |
Selanjutnya, itu bukan lapak pedagang kaki lima:
Simak video 'Ribut-ribut Pedagang Tanah Abang Vs Satpol PP, Tolak Lapak Ditutup!':
Singgih menegaskan pihaknya tak melarang perusahaan ekspedisi beroperasi di masa PPKM darurat. Namun perusahaan wajib mematuhi aturan yang berlaku. Dia pun menepis kabar bahwa lapak pedagang kaki lima juga disemprot disinfektan.
![]() |
"Bukan (pedagang kaki lima). Tapi ada lima ekspedisi yang tak punya toko di situ, namun ambil barangnya di situ dan anak buah dia duduk-duduk di situ dan memancing orang lain juga duduk-duduk di situ. Bahkan tidak pakai masker dan lain-lain," ujarnya.