Aksi Balas Dendam di Tambora Jakbar Berujung Salah Bacok, 1 Ojol Kritis

Aksi Balas Dendam di Tambora Jakbar Berujung Salah Bacok, 1 Ojol Kritis

Karin Nur Secha - detikNews
Minggu, 11 Jul 2021 14:56 WIB
Ilustrasi garis polisi
Foto: Ilustrasi garis polisi (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Tiga orang hendak melakukan aksi balas dendam kepada seorang warga di wilayah Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat. Namun, salah seorang pelaku malah salah sasaran dengan membacok seorang pengemudi ojek online (ojol).

Video aksi balas dendam berujung salah bacok tersebut viral di media sosial. Dalam video yang beredar, terlihat salah seorang pelaku diamankan warga.

Kanit Reskrim Polsek Tambora AKP Suparmin membenarkan peristiwa pembacokan tersebut. Polisi juga telah mengamankan salah seorang pelaku dari tangan warga berinisial R.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Benar ada diamanin, ada kasus pembacokan. Cuma yang diamanin itu dia tidak tahu menahu dia nggak ikut untuk bacok," ujar Suparmin saat dikonfirmasi, Minggu (11/7/2021).

Kronologisnya, R mengaku dijemput oleh kedua temannya, A dan S. Di tengah perjalanan, seorang temannya yang berinisial A ternyata telah mempersiapkan sebuah senjata tajam berupa celurit.

ADVERTISEMENT

"Dari A mau balas dendam," kata Suparmin.

Ketika sudah sampai di lokasi kejadian, para pelaku mencari orang yang sudah diincar. Namun, belum sempat bertemu dengan orang yang diincar, mereka malah cekcok dengan warga sekitar. Saat inilah pembacokan terjadi.

"Cekcoklah mereka. Karena warga rame, si A keluarin celurit, bacok dengan membabi buta. Si temannya itu katanya. Karena membabi buta, kenalah salah satunya si ojol itu, kena pinggangnya," ungkap Suparmin.

Berdasarkan interogasi, R mengaku hanya diajak. Dia mengklaim tidak tahu menahu.

"Keterangan dari dia (R) itu dia temannya si A dan si S itu. Awalnya diajak dari rumahn. Dia tidak tahu, tidak ikut, bukan pelakunya. Berarti warga salah sasaran," jelas Suparmin.

Pengemudi ojek online yang terkena bacok kini dirawat di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Kondisinya kritis.

"(Lukanya) dalam. Kan nggak bisa minta keterangan (korban) langsung di bawa ke RS," sebut Suparmin.

(zak/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads