Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari melakukan pengecekan langsung ketersediaan oksigen di seluruh rumah sakit di Kota Mojokerto. Salah satunya di RSI Hasanah di Jalan HOS Cokro Aminoto pada Jumat (9/7) kemarin.
Menurut wanita yang akrab disapa Ning Ita itu, agenda inspeksi tersebut dilakukan secara rutin sejak Selasa (6/9), dan hasilnya stok oksigen medis di 6 RS hingga saat ini masih berada pada level aman. Namun, dia mengatakan pihaknya bersama Satgas COVID-19 Kota Mojokerto akan terus memantau secara berkala guna menjamin pemenuhan kebutuhan bagi pasien.
"Saya bersama Satgas COVID-19, baik dari Polresta, Kejari, Kodim 0815 sudah melakukan pengumpulan informasi sekaligus peninjauan secara langsung ketersediaan oksigen di rumah sakit-rumah sakit, dan ketersediaannya masih mencukupi sampai sekarang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ning Ita menyebut hampir seluruh RS di Kota Mojokerto telah menerapkan oksigen sentral dalam pemenuhan kebutuhan pasien, baik di ruang perawatan pasien reguler maupun ruang isolasi COVID-19. Lalu mayoritasnya menggandeng supplier dari PT Samator.
Dengan begitu masing-masing RS sudah memiliki sistem pendeteksian dini untuk mengantisipasi kekosongan oksigen. Bahkan, ketika kapasitas oksigen sentral telah terpakai 50 persen, fasilitas kesehatan (faskes) secara otomatis mendapat peringatan untuk segera melakukan pengisian ulang.
"Sehingga supplier akan turun untuk melakukan pengisian kembali tabung-tabung oksigen sentral yang ada di RS," bebernya.
Adapun faskes tersebut terdiri dari dua RS rujukan COVID-19. Yakni RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo dan RS Gatoel. Selain itu, kata dia, ketersediaan oksigen juga terpantau aman di 4 RS non-rujukan COVID-19 lainnya, seperti RSI Hasanah, RS Emma, RS Reksa Waluya, dan RS Kamar Medika.
"Baik RS rujukan maupun RS non-rujukan COVID-19 terkait ketersediaan dan kecukupan oksigen dalam menangani pasien isolasi COVID-19 masih aman," tandasnya.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Mojokerto ini menambahkan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa maupun Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak terkait upaya untuk menjaga ketersediaan dan kecukupan oksigen bagi penanganan pasien COVID-19. Hal tersebut juga telah ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jatim untuk siap membantu memenuhi kebutuhan jika sewaktu-waktu mengalami kenaikan permintaan.
Oleh karena itu dia meminta agar seluruh pengelola RS se- Mojokerto dapat melaporkan informasi ketersediaan dan kebutuhan oksigen secara berkala. Dengan begitu, jika terdapat penurunan stok tabung oksigen di faskes bisa langsung ditindaklanjuti Dinkes, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Mojokerto.
"Jadi, apabila ketersediaan oksigennya tidak mencukupi, kami bisa langsung melakukan upaya cepat untuk membantu. Karena kami ingin seluruh rumah sakit yang ada di Kota Mojokerto bisa melayani kebutuhan masyarakat di ruang isolasi secara maksimal," pungkasnya.