.webp)
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan keterkaitan CT value dengan tingkat penyebaran Corona varian Delta. Daerah dengan rata-rata CT value rendah kemungkinan besar sudah dimasuki Corona varian Delta.
Pernyataan itu disampaikan dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (9/7/2021). Budi awalnya menyampaikan soal hasil penelitian di Inggris mengenai Corona varian Delta.
"Kami sudah bicara dengan para epidemiologis dan melakukan juga diskusi dengan diaspora-diaspora di Indonesia kita lihat kasus Delta ini nomor 1 chart-nya ada di kanan, yang kiri itu Alpha dilakukan penelitian di Inggris. Ciri-cirinya dua yang pertama CT-nya rendah jadi kelihatan yang paling kanan CT nya rendah kemudian dia masa aktifnya lebih cepat, sembuhnya lebih cepat tapi meningkat keparahannya pun lebih cepat sehingga intervensi therapeutic atau perawatan di rumah sakitnya pun berbeda," kata Budi sambil menampilkan slide paparan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Paparan Menkes soal CT Value (Foto: YouTube Kemenko Perekonomian) |
Budi kemudian membeberkan hasil simulasi CT value di Indonesia. Sumatera Barat menjadi salah satu contohnya.
"Melihat berdasarkan angka CT contohnya ada di Sumatera Barat karena datanya terima kasih lengkap kolom 1 dan kolom 2 kelihatan. Kolom 1 diambil di minggu pertama Desember 2020 di mana Delta belum menyebar rata-rata CT yang paling kecil itu 12,15, sedangkan di Sumatera Barat di akhir Juni angka CT-nya itu sudah 8,22 jadi even di bawah 10. Kalau kita bandingkan baris dengan yang paling bawah itu adalah Jakarta, Kudus, dan Bangkalan profil CT-nya rendah di bawah 10," ujar Budi.
 Paparan Menkes soal CT Value (Foto: YouTube Kemenko Perekonomian) |
Atas perbandingan itu, Budi menyatakan Corona varian Delta sudah menyebar di suatu daerah jika rata-rata CT value rendah.
"Sehingga dengan menggunakan komparasi seperti ini kita bisa menduga bahwa daerah yang rata-rata CT minimalnya rendah itu kemungkinan sudah dimasuki Delta sehingga kita bisa melakukan persiapan-persiapan yang lebih baik dalam rangka mengantisipasi lebih cepat. Tidak lebih mematikan tetapi penularannya lebih cepat sehingga cara perawatan di rumah sakit dan agresivitas kita melakukan testing harus ditingkatkan," ujar Budi.
 Paparan Menkes soal CT Value (Foto: YouTube Kemenko Perekonomian) |
Lalu apa langkah selanjutnya?
"Sekarang setiap uji PCR CT value-nya harus dimasukkan ke sistem karena sekarang belum dimasukkan ke sistemnya kementerian kesehatan agar kita bisa mengantisipasi di mana daerah-daerah yang potensi penyebaran Delta-nya ada di sana," kata Budi.
Simak video 'Studi Baru: 2 Dosis Vaksin Pfizer-AstraZeneca Efektif Lawan Varian Alpha-Delta':
