Puluhan tenaga kesehatan (nakes) di dua rumah sakit di Maluku terpapar virus Corona. Akibatnya, kedua rumah sakit itu terpaksa menutup sementara layanan vaksinasi dan tes COVID-19.
"Tadi pagi saya komunikasi dengan direkturnya, kurang-lebih 20 orang terpapar. Ada dokter dan perawatnya," kata juru bicara Satgas COVID-19 Maluku Adonia Rerung saat dihubungi Jumat (9/7/2021) Sore.
Dua RS tersebut adalah RSUD Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, dan RS Siloam, Ambon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adonia menjelaskan nakes RSUD Saparua diketahui terpapar COVID-19 dari hasil tes COVID-19 yang dilakukan rumah sakit. Tes COVID-19 itu dilakukan terhadap nakes yang melayani vaksinasi dan swab.
"Memang rutin pemeriksaan. Jadi kan begini, semua rumah sakit sekarang pelayanan-pelayanan kesehatan itu wajib melakukan pemeriksaan rapid antigen dan swab secara rutin berkala. Dari pemeriksaan itu ternyata positif. Dilanjutkan pemeriksaan swab lagi ternyata positif dari hasil pemeriksaan yang positif itulah dilakukan langkah isolasi, lalu dihentikan pelayanan sementara," tuturnya.
Hal serupa terjadi kepada nakes yang terpapar COVID-19 di RS Siloam. Namun, Adonia menegaskan, kedua RS itu tidak melakukan penutupan, hanya menghentikan sementara layanan vaksinasi dan tes COVID-19 seperti swab PCR dan rapid antigen.
"Siloam kan ada juga terpapar stafnya akhirnya pelayanan tutup sementara. Semua pelayanan poli-poli ditutup dulu kecuali pelayanan yang sementara dirawat sekarang. Jadi misalkan ada orang yang mau rapid antigen dan PCR tidak bisa lagi karena tutup sementara, sama juga dengan RS Siloam juga, tetapi perawatan pasien tetap berjalan," ungkap dia.
Pelayanan vaksinasi, swab dan rapid antigen, di dua rumah sakit itu akan akan dibuka lagi setelah hasil pemeriksaan kesehatan nakes dinyatakan negatif.
"Pelayanan berjalan di sana itu pemeriksaan rapid antigen, pemeriksaan swab kemudian vaksinasi semua ditunda semua, sambil sterilisasi ruangan dulu petugas-petugas yang itu disembuhkan dulu setelah kondusif di buka kembali," ujar Adonia.
Lebih lanjut, Adonia mengaku tidak mengetahui varian apa yang menginfeksi para nakes tersebut. "Soal varian Delta belum terkonfirmasi, kita hanya sampaikan COVID-19 apakah dia varian baru atau bukan, karena belum ada bukti rilis dari kementerian karena sampel sudah kirim ke sana," ujarnya.
Adonia juga memberikan update mengenai kondisi kesehatan Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku yang terpapar COVID-19 dan dirawat di RSUD dr M Haulussy-Ambon. Dia mengungkapkan, Sekda Maluku sudah membaik dan telah menjalani karantina di rumah.
"Pak Sekda kondisinya sudah membaik dan sudah karantina di rumah tinggal menunggu hasil PCR," kata Adonia.
Data yang dihimpun dari Satuan Tugas COVID-19, total kasus COVID-19 di Maluku per 8 Juli 2021 pukul 12.00 WIT, ada 10.456. 7.807 orang sudah dinyatakan sembuh dan 164 meninggal dunia.
(mae/mae)