Serangan Batu ke Gereja di Samarinda Bikin Polisi Turun Tangan

Round-Up

Serangan Batu ke Gereja di Samarinda Bikin Polisi Turun Tangan

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 08 Jul 2021 22:37 WIB
Polisi olah TKP gereja dilempari batu oleh OTK (Suriyatman/detikcom).
Polisi olah TKP gereja dilempari batu oleh OTK. (Suriyatman/detikcom).
Samarinda -

Gereja Sidang Jemaat Kristus di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), dilempari batu oleh orang tak dikenal (OTK). Pelaku sudah diamankan polisi.

Sesaat setelah kejadian, polisi memang langsung olah TKP dan memeriksa rekaman CCTV. Penyerangan terhadap gereja ini pertama kali diketahui dua jemaat yang mendapati banyaknya batu berserakan di halaman gereja.

"Kami dilapori oleh dua jemaat kami bahwa di halaman gereja banyak sekali batu yang berserakan, dan kotak surat yang berada di depan pagar pintu masuk dirusak," kata perwakilan pengurus gereja Triyadi saat dimintai konfirmasi wartawan, Kamis (8/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyerangan ini terjadi pada Kamis (8/7) dini hari. Aksi perusakan baru diketahui pagi harinya.

"Mendapat laporan itu saya langsung melakukan pengecekan dan benar ada aksi perusakan dan pelemparan terhadap kaca gereja. Namun karena kacanya tebal sehingga tidak membuat kacanya pecah, namun membuat kaca tergores akibat gesekan dengan batu," kata Triyadi.

ADVERTISEMENT

Triyadi menuturkan pihaknya langsung melaporkan kejadian ke Polresta Samarinda. "Atas kejadian ini, kami langsung melaporkan kejadian ini ke Polresta Samarinda untuk ditindaklanjuti kasusnya."

Aksi pelaku ternyata terekam CCTV gereja yang terletak di Jalan Pulau Irian, Kota Samarinda ini. CCTV menunjukkan pelaku melempari batu menjelang subuh.

"Berdasarkan rekaman CCTV, kejadian ini terjadi sekitar pukul 03.30 Wita, pelaku yang terekam di CCTV berjumlah dua orang," jelasnya.

Triyadi merasa pihak gereja tidak memiliki masalah dengan pihak mana pun. "Tidak ada kami tidak ada masalah dengan pihak mana pun," tegasnya.

Dihubungi terpisah, Kapolsek Samarinda Kota AKP Creato Sonitehe Gulo mengatakan pihaknya telah memeriksa 3 saksi. Seorang melihat langsung proses penyerangan, sementara dua lagi berada di lokasi pascapenyerangan.

Simak keterangan PGI soal satu pelaku pelemparan tertangkap dan satu lagi buron di halaman berikutnya.

"Kita masih selidiki pelakunya yang berjumlah satu orang, motifnya diduga pelaku sakit hati karena tidak diberi aliran listrik dari gereja, karena selama ini gereja melaksanakan ibadah online," kata Gulo.

Malam ini, Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) menyebut pelempar batu sudah ditangkap. Kabar itu didapat Ketua PGI Wilayah Kaltim, Analita Migang.

"Saya mendapat info dari Ketua PGI Wilayah Kalimantan Timur, Ibu Analita Migang, pelakunya sudah ditangkap oleh kepolisian, atas bantuan CCTV gereja," kata Ketua Umum PGI Gomar Gultom, saat dihubungi.

Gomar menyebut ada dua pelaku, namun sementara baru satu yang ditangkap. "Satu sudah diamankan oleh aparat dan satu lagi masih buron," ujar dia.

Gultom mengecam tindakan penyerangan gereja tersebut. Namun ia meminta jemaat tetap tenang.

"Saya mengecam tindakan ini yang bisa mengganggu ketenangan jemaat. Saya berharap jemaat tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada penanganan aparat keamanan," katanya.

Dia memberikan ucapan terima kasih kepada polisi dalam kasus ini. Polisi, disebutnya, telah bekerja dengan cepat.

"Saya mengapresiasi aparat kepolisian dari Polsek Samarinda Kota dan Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda yang tanggap dan segera berada di TKP," pungkas dia.

Halaman 2 dari 2
(aud/aud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads