Propam Polda Metro Jaya mengevaluasi cara bertindak personel di lokasi penyekatan PPKM darurat setelah insiden keributan dengan anggota Paspampres. Personel kepolisian diimbau agar mengedepankan sikap humanis dalam pelaksanaan di lapangan.
Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Bhirawa Braja Paksa mengatakan imbauan ini sudah sering disampaikan kepada personel di lapangan dalam beberapa kesempatan.
"Imbauan sudah kita lakukan tiap hari baik saat mau melaksanakan tugas di lapangan dan juga secara media sosial seperti WhatsApp group dan kegiatan lain. Anggota sudah tahu tapi kan dinamis di lapangan," kata Bhirawa saat dihubungi detikcom, Kamis (8/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bhirawa kemudian menyinggung kondisi personel yang juga mengalami keletihan dalam menjalankan tugasnya. Hal ini mempengaruhi kondisi psikologis personel di lapangan.
"Kalau di lapangan terlalu lama kan kadang-kadang capek secara psikologis pasti akan berpengaruh. Tapi kalau penyampaian-penyampaian soal hal-hal apa yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan tugas sudah dilakukan setiap saat," jelas Bhirawa.
Dia menambahkan, ke depan pihaknya berharap para anggota polisi yang bertugas di lapangan bisa bersikap lebih humanis. Menurutnya, hal itu sudah sering didengungkan kepada para anggota kepolisian yang bertugas.
"Anggota semua anggota tahu akan hal itu bagaimana harus bertindak di lapangan semua anggota tahu," jelas Bhirawa.
Keributan Polisi Vs Paspampres
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (7/7) kemarin di pos penyekatan Daan Mogot, Jakbar, dan viral di media sosial. Saat itu anggota Paspampres Praka IG diamankan sejumlah petugas.
"Kalau kamu Paspampres, kenapa memang?" ujar seorang polisi seperti dilihat dalam video yang beredar.
"Iya, saya salah," ujar Praka IG.
Kemudian sejumlah anggota TNI yang bertugas di penyekatan memeriksa Praka IG.
"KTA-mu mana?" tanya anggota TNI.
Halaman selanjutnya, Kapolres Jakarta Barat meminta maaf.
Kapolres Jakbar Minta Maaf
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo pun telah meminta maaf atas sikap anggotanya tersebut. Dia mengaku telah bertemu dengan Danpaspampres untuk menjelaskan duduk perkara peristiwa tersebut.
"Saya meminta maaf dengan kejadian itu. Barusan saja selesai ngadep (Danpaspampres)," imbuhnya.
Lebih lanjut Ady berharap kasus ini menjadi pembelajaran. Anggota diharapkan lebih humanis dalam melakukan penindakan terkait pelanggaran PPKM darurat ini.
"Namanya di lapangan dinamikanya macem-macem. Anggota kita juga salah, kita terlalu kasar. Intinya seperti itu (agar lebih humanis), jangan arogan dan sewenang-wenang," katanya.