.webp)
Wali Kota Makassar Ramdhan 'Danny' Pomanto akhirnya merevisi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang mengatur soal peniadaan kegiatan di rumah ibadah sedangkan tempat karaoke hingga diskotek boleh buka hingga pukul 17.00 Wita. Danny menegaskan revisi dilakukan karena rasa ketidakadilan yang timbul di tengah masyarakat.
"Beberapa penyempurnaan (aturan PPKM) termasuk pelarangan THM (tempat hiburan malam/diskotek), jadi penutupan THM sampai status RT-nya lepas dari oranye. Begitupun dengan masjid," ujar Danny di kediaman pribadinya, Jalan Amirullah, Makassar, Kamis (8/7/2021).
Danny menjelaskan, penutupan tempat hiburan malam dan peniadaan kegiatan di rumah ibadah diberlakukan hingga RT/RW yang masuk wilayahnya dikategorikan sebagai zona hijau atau zona kuning penyebaran COVID-19. Nantinya Tim Detektor COVID-19 Makassar akan turun memeriksa RT/RW untuk menentukan zonanya dalam penyebaran COVID.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insyaallah hari Sabtu detektor kami turun," katanya.
Ditegaskan Danny, keputusan menutup diskotek muncul karena adanya rasa ketidakadilan di tengah masyarakat terkait aturan PPKM Nomor: 443.01/334/S.Edar/Kesbangpol/VII/2021 yang meniadakan kegiatan di rumah ibadah sedangkan diskotek boleh buka hingga pukul 17.00 Wita.
"Pertimbangannya (menutup diskotek) tentunya hasil diskusi dengan berbagai pihak, terutama rasa keadilan masyarakat tentang (rasa) ketidakadilan terhadap hiburan malam jika dibandingkan dengan perlakuan terhadap pembatasan kegiatan peribadatan (di rumah ibadah)," tegasnya.
Danny menyebut surat edaran PPKM terbaru yang menutup diskotek sudah di tangannya dan akan segera diteken.
"Sebentar lagi saya tanda tangani, saya coba koreksi beberapa kata dan akan kami sampaikan ke publik," imbuhnya.
Simak video 'MUI Makassar Dukung Pembatasan Ibadah di Masjid Selama PPKM':
