Jokowi Blusukan Saat PPKM Darurat Dipimpin Luhut, Apa Maksudnya?

Jokowi Blusukan Saat PPKM Darurat Dipimpin Luhut, Apa Maksudnya?

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 08 Jul 2021 11:52 WIB
Jokowi Tinjau Rusun Pasar Rumput
Presiden Jokowi meninjau kesiapan Rusun Pasar Rumput untuk isolasi pasien COVID-19 (Rusman/Biro Pers Setpres)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin malam meninjau kesiapan Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan, untuk isolasi pasien COVID-19. Kegiatan Jokowi itu dinilai sebagai bagian dari strategi politik.

Pakar ilmu politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menganggap kegiatan Jokowi meninjau kesiapan Rusun Pasar Rumput bagus. Namun Hendri memberikan beberapa catatan.

"Apa yang dilakukan Pak Jokowi bagus ya, walaupun strategi fotonya strategi basi, (foto) yang dia sendirian. (Foto) yang beredar kan dia juga duduk sendirian. Itu kan strategi foto yang menurut saya tidak lagi laku untuk seorang Jokowi," kata Hendri kepada wartawan, Kamis (8/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi apa yang dilakukan oleh Pak Jokowi itu sangat baik sekali. Jadi artinya, di tengah-tengah pertanyaan-pertanyaan masyarakat, kemudian polemik yang terjadi di masyarakat tentang public trust yang ada di masyarakat, tentang apa yang dilakukan pemerintah dalam rangka strategi menangani COVID ini kan penuh tanda tanya," imbuhnya.

Hendri melihat Jokowi mencoba menjawab pertanyaan masyarakat. Dia menyebut, dengan meninjau kesiapan Rusun Pasar Rumput, Jokowi ingin menunjukkan bahwa dia tidak lepas tangan dalam penanganan pandemi Corona.

ADVERTISEMENT

"Karena memang banyak keluhan dari masyarakat tentang ketersediaan bed, BOR itu. Nah ini berusaha diwujudkan Pak Jokowi. Jadi kemarin itu sebetulnya strategi untuk mengkomunikasikan ke publik bahwa seorang Jokowi turun tangan, tidak lepas tangan setelah memberikan mandat ke LBP (Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan) dan Airlangga (Menko Perekonomian Airlangga Hartarto)," papar Hendri.

Lebih lanjut, Hendri juga menilai ada maksud dan tujuan tertentu kegiatan peninjauan itu dilakukan Jokowi pada malam hari. Pendiri lembaga survei KedaiKOPI itu menilai Jokowi ingin menunjukkan kesigapan pemerintah.

"Kemudian kenapa harus malam hari? Karena malam hari mengkomunikasikan kesigapan, kesiapan, kerja 24 jam, dan yang terpenting ada urgensi yang ingin ditunjukkan oleh pemerintah. Makanya dari itu tadi, dari sisi komunikasi, malam itu menerjemahkan banyak hal," terang Hendri.

Namun ada satu hal lagi yang mengganjal Hendri. Dia mempertanyakan mengapa Jokowi tidak mengajak Luhut dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

"Sebenarnya masih ada satu hal yang masih jadi tanda tanya. Kan dia (Jokowi) ajak (Menteri) PUPR, BNPB sih oke ya. PUPR karena yang mempersiapkan itu (Rusun Pasar Rumput) PUPR. Tapi nggak ada Kemenkes, terus nggak ada LBP. Padahal kan LBP sudah ditunjuk untuk bertanggung jawab Jawa-Bali. Padahal kan itu masih bagian dari Pak LBP tuh," tutur Hendri.

Hendri pun menilai strategi politik Jokowi membingungkan. Bahkan, dia menduga para menteri juga bingung atas strategi politik Jokowi.

"Apakah kemudian strateginya Pak Jokowi tetap ingin dilihat sebagai sosok yang memang turun langsung setelah kemarin mendelegasikan? Sebetulnya strategi politiknya Pak Jokowi membingungkan publik," terang Hendri.

"Kemarin sudah kasih tanggung jawab ke LBP, tapi kemarin malam dia turun tangan sendiri, terus yang diajak PUPR, Kemenkes nggak. Banyak tindakan yang menimbulkan pertanyaan. Mungkin juga jajaran menterinya juga bingung, 'kok saya nggak diajak'," sambung dia.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya.

Lihat Video: Hari Keenam PPKM Darurat, Begini Suasana Penyekatan di Kalimalang

[Gambas:Video 20detik]



Di balik catatannya soal foto dan strategi yang membingungkan, Hendri Satrio tetap berharap kegiatan Jokowi semalam dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

"Tapi ya semoga aksi kemarin bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, khususnya Presiden dalam penanganan COVID. Walaupun mungkin juga kemarin ingin mengkomunikasikan bahwa aksi ini adalah aksi pemerintah pusat bukan pemprov (DKI), salaupun saya yakin gubernur juga paham dan tahu," harap Hendri.

Terpisah, Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam menilai Jokowi ingin menunjukkan bahwa dia tetap memimpin penanganan situasi darurat akibat pandemi Corona. Namun, Umam mengingatkan kepemimpinan dalam situasi krisis bukan diukur dari kemunculan sosok pemimpin di publik.

"Jokowi ingin menunjukkan bahwa dirinya tetap memimpin (on lead) dalam situasi krisis seperti ini. Namun, kepemimpinan krisis bukanlah diukur dari kemunculan pribadinya di tengah krisis, melainkan seberapa konsisten pilihan-pilihan kebijakan publiknya yang benar-benar mendukung penyelesaian dan mengantisipasi krisis itu sendiri," papar Umam.

Sementara itu, Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai kegiatan tinjuan ke Rusun Pasar Rumput semalam memang khas Jokowi. Dia melihat Jokowi ingin menunjukkan bahwa dia masih memimpin penanganan Corona secara langsung.

"Seorang pemimpin itu bekerja tak kenal siang dan malam. Yang penting rakyat yang kena COVID ada tempat isolasi, apalagi di Jakarta kan zona merah banget, dan ini khas Jokowi, kerja, kerja, dan kerja. Pemimpin harus turun langsung berada di garda terdepan tangani COVID," ucap Adi.

Halaman 2 dari 2
(zak/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads