BEM KM Unnes Ngaku Diminta Hapus Kritik ke Ma'ruf-Puan oleh Pejabat Kampus

Suara Mahasiswa

BEM KM Unnes Ngaku Diminta Hapus Kritik ke Ma'ruf-Puan oleh Pejabat Kampus

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 07 Jul 2021 19:11 WIB
Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes), Fathur Rokhman, Rabu (24/7/2019).
Kampus Unnes (Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Jakarta -

Akun Instagram BEM KM Unnes hilang setelah menyematkan julukan 'The King Of Silent' untuk Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan 'The Queen Of Ghosting' untuk Ketua DPR Puan Maharani. BEM KM Unnes juga diminta menghapus unggahan tersebut oleh pimpinan kampus.

"Pasca mengunggah kritikan terhadap Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden RI yang dijuluki 'The King Of Silent' akibat absennya beliau dalam ruang publik di tengah krisis pandemi dan Puan Maharani sebagai Ketua DPR yang dijuluki sebagai 'The Queen Of Ghosting' akibat terlalu seringnya wakil rakyat memberikan harapan palsu dan menyakiti rakyat, BEM KM UNNES mendapatkan reaksi yang berlebihan dari pimpinan Universitas. Bahkan, kabar terbarunya, akun Instagram official BEM KM Unnes dinonaktifkan dan seluruh unggahan terhapus," tulis Ketua BEM KM Unnes Wahyu Suryono Pratama dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BEM KM Unnes juga menilai tanggapan dari pimpinan kampus itu berlebihan. BEM KM Unnes mengklaim kritik tersebut berdasarkan data.

ADVERTISEMENT

"BEM KM Unnes menganggap respons pimpinan menanggapi unggahan kritik terhadap Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Ketua DPR Puan Maharani adalah reaksi yang berlebihan dan di luar akal sehat. Kritikan yang diunggah BEM KM Unnes sudah berbasis dengan data dan dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya," tuturnya.

Dia menyebut ada salah satu pejabat kampus yang menuding unggahan tersebut ditunggangi kepentingan politik. Selain itu, pembina BEM KM Unnes meminta agar BEM KM Unnes tak ikut-ikutan kampus lainnya.

Tak sampai di situ, dia juga mengaku diminta Rektor Unnes menurunkan unggahan tersebut. Pasalnya, unggahan tersebut dinilai bernuansa penghinaan dan pelecehan agama.

Setelah menerima sejumlah reaksi tersebut, akun BEM KM Unnes menghilang.

"Pukul 16.00 WIB, akun Instagram official BEM KM Unnes dinonaktifkan dan seluruh unggahan di akun Instagram tersebut menghilang," ungkap Wahyu.


Jawaban atas Kritik terhadap Ma'ruf dan Puan

Menanggapi sindiran 'King of Silent' ini, juru bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi menyebut para mahasiswa tidak melihat secara utuh tugas yang telah dilakukan oleh Ma'ruf Amin.

"Saya ingin tegaskan bahwa apa yang dikemukakan oleh teman-teman mahasiswa, para pengamat yang secara parsial melihat, tak melihat secara utuh melihat duduk persoalan sebenarnya dengan baik," ujar Masduki dalam konferensi persnya, Rabu (7/7/2021).

Masduki menilai kritik yang diberikan terkait kinerja Ma'ruf perlu ada pembandingnya. Menurutnya, pendapat atau hasil survei dari lembaga yang kredibel perlu dilihat.

Sementara itu, politikus PDIP Arteria Dahlan mengaku prihatin terhadap mahasiswa yang mudah memberikan stigma kepada seseorang, khususnya Puan selaku kepala lembaga tinggi negara. Arteria meyakini julukan sindiran yang disematkan BEM KM Unnes untuk Puan tidak berdasarkan kajian.

"Saya dulu pernah mahasiswa. Zaman saya dulu, untuk kita bersikap (belum turun ke jalan) harus melalui rangkaian diskusi-diskusi yang melibatkan kegiatan riset, kajian, dan uji publik. Nggak seperti sekarang, value-nya jauh berbeda. Apalagi berlindung di balik kata 'mengkritik'. Padahal sudah patut diduga itu bukan kritik, tapi ada indikasi sengaja menista," kata Arteria kepada wartawan, Rabu (7/7).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads