Wasekjen PKB Syaiful Huda tidak masalah Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin dijuluki 'King of Silent' oleh BEM Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (BEM KM Unnes). Huda menyebut Ma'ruf memiliki peran tersendiri dalam penanganan COVID-19 di Tanah Air.
"Ya saya kira kalau kritik sah-sah saja, nggak ada masalah. Saya kira publik sah untuk menilai, publik sah untuk melakukan kritik," kata Huda kepada wartawan, Rabu (7/7/2021).
![]() |
Huda menilai Ma'ruf selalu menjalankan tugas yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Misalnya, soal ekonomi syariah dan otonomi daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus kemudian soal beliau sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah. Beliau ngomong itu, otonomi daerah harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk kewenangan pemerintah daerah untuk mengawal COVID ini," sebut Huda.
"Pokoknya begini, selama mandat, fungsi yang diberikan oleh Presiden selama ini, Kyai Ma'ruf jalan, termasuk ekonomi syariah, beliau kan getol banget," imbuhnya.
Lebih lanjut, Huda menilai tidak salah jika Ma'ruf Amin hanya memberikan perspektif agama dalam penanganan pandemi Corona saat ini. Dia menyebut Ma'ruf ulama yang kebetulan menjadi Wakil Presiden.
"Kritik dari teman-teman BEM Unnes bahwa Kiai Ma'ruf hanya memberikan perspektif legitimasi agama, ya memang salah satu fungsi beliau ya, beliau lama. Jadi tidak ada yang salah menurut saya. Tidak ada yang salah ketika Kyai Ma'ruf memberikan legitimasi keagamaan atas kebijakan pemerintah, tidak ada yang salah. Karena kan beliau posisinya sebagai ulama, sebagai individu yang kebetulan jadi Wakil Presiden," paparnya.
Baca pernyataan Huda soal Wapres harus silent di halaman berikutnya.