Ceramah Lengkap Sofwan Nizhomi soal 'PPKM Halangi Idul Adha'

Ceramah Lengkap Sofwan Nizhomi soal 'PPKM Halangi Idul Adha'

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 07 Jul 2021 17:25 WIB
Jakarta -

Pihak Masjid Raya Bintaro Jaya (MRBJ) memberikan klarifikasi kepada Kantor Kemenag Tangerang Selatan bahwa video ceramah Sofwan Nizhomi soal 'PPKM Halangi Idul Adha' adalah video potongan. Video penuh terdapat di channel YouTube MRBJ, MRBJTV.

Dilihat detikcom, Rabu (7/7/2021), video ceramah Sofwan Nizhomi diunggah oleh MRJB pada 2 Juni 2021. Video tersebut berjudul Tafsir Yasin Hamami Zaadah || KH Sofwan Nizhomi.

Seperti judul video tersebut, video itu bukan video yang membahas soal pelaksanaan Idul Adha saat PPKM darurat. Bahasan soal itu hanya menjadi bagian kecil dari kajian Islam yang dibahas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara umum, isi ceramah adalah menyatakan bahwa di akhirat, akan dipisahkan orang-orang saleh dengan orang-orang jahat meski di dunia kedua kelompok tersebut menyatu.

Pembahasan yang menyinggung PPKM darurat dimulai pada menit ke-26 hingga menit 28. Sementara itu, total ceramah Sofwan Nizhomi adalah 37 menit. Awalnya, Sofwan menyebut perbedaan antara orang muslim dan nonmuslim ada pada perilakunya.

ADVERTISEMENT

"Ketahuan, seseorang itu muslim atau bukan muslim, mukmin atau bukan Mukmin, bukan dari aksesori, tapi pada sikap. Ketemu assalamualaikum. Sekarang nggak ini (salaman), tapi gini (adu kepalan tangan)," kata Sofwan dalam video tersebut.

Diketahui, adu kepalan tangan dilakukan oleh beberapa orang sebagai pengganti salaman saat pandemi.

Kemudian, Sofwan langsung menyinggung soal PPKM darurat dan Idul Adha, yang jatuh pada 20 Juli 2021. Berikut ceramah Sofwan yang menyinggung soal PPKM darurat dan Idul Adha:

"Ini mohon maaf pembatasan makro ini sampai tanggal berapa? 20. 20 Idul Adha loh. Nanti ada Idul Adha nggak? Rupanya jebakan-jebakan luar biasa kok. Sampai tanggal 20, itu tanggal 20 itu ada Idul Adha, dan ada potong kurban, kerumunan, rupanya untuk dihalang-halangi supaya tidak Idul Adha. Naudzubillahimindzalik."

"Kondisi sekarang ini kuncinya perbanyak faaksir min qouli, la haula wala quwata illa billahi. Orang lebih takut pada apa... pada pandemi, tidak takut pada Allah subhanahu wata'ala. Maka faaksir, perbanyak olehmu, min qouli, dari berucap, la haula wala quwwata illa."

"Ini iblisnya tambah senang, Pak. Ada iblis yang manusia, yang menakut-nakuti, sampai tingkat RT pun menakut-nakuti warganya. Jadi dari tingkat paling tinggi, paling tinggi apa? Presidennya, menterinya, gubernurnya, wali kotanya, bupatinya, lurahnya, camatnya, RW sampai RT-nya bikin warning semuanya."

"Semakin takut kita. Semakin takut kita, iblis makin senang. Sebab kita tidak lagi menghadirkan kebesaran Allah. Makanya kita lebih takut pada itunya, tidak takut pada Allah subhanahu wata'ala.. Perbanyak faaksir min qouli, la haula wala kuwata illa billahi. Perbanyak olehmu dan ucap la haula wala."

"Ini perlu (masker), tapi jangan lupa la haula semuanya kehendak Allah."

Di akhir ceramahnya, Sofwan Nizhomi mengenakan masker medis yang sebelumnya dia letakkan di atas meja. Saat berdiri dan keluar dari sorotan kamera, dia mengenakan masker.

Klarifikasi Sofwan Nizhomi. Simak di halaman selanjutnya.


Klarifikasi Sofwan Nizhomi

KH Sofwan Nizhomi telah memberikan klarifikasi ke polisi terkait video ceramahnya yang menyebut PPKM menghalangi Idul Adha viral di media sosial. Sofwan kini meminta masyarakat mematuhi aturan PPKM yang telah ditetapkan pemerintah.

"Pada kesempatan yang sangat singkat ini, saya sampaikan kepada para jemaah semuanya bahwa menghadapi kondisi yang sangat genting sekarang ini, silakan untuk beribadah tapi dengan tetap memperhatikan prokes kesehatan yang sangat ketat," ujar Sofwan saat memberikan klarifikasi dalam video yang diterima, Rabu (7/7/2021).

Dalam video klarifikasinya, Sofwan meminta masyarakat menaati aturan PPKM yang ditetapkan pemerintah. Sofwan menegaskan aturan PPKM ini dibuat agar masyarakat selamat.

"Jadi silakan beribadah tapi tetap perhatikan ketentuan PPKM yang sudah diberlakukan oleh pemerintah semata-mata untuk kemaslahatan kita semuanya. Ibadah kita untuk akhirat kita, prokesnya, PPKM-nya, untuk kemaslahatan dunia kita. Jadi sama-sama kita bawa dua hal ini beriringan bersama-sama, tetap beribadah tapi tetap mempertahankan-mematuhi PPKM yang sudah diterapkan pemerintah kita," katanya.

Dia berharap masyarakat sehat serta Indonesia bisa tertebas dari pandemi Corona. Dia juga menganjurkan masyarakat agar tetap di rumah saat 20 Juli nanti, diketahui 20 Juli adalah Hari Raya Idul Adha.

"Mudah-mudahan upaya ini semuanya membawa kita, negara kita, masyarakat kita menjadi baldatun toyyibah warabun goffur. Ini saja, sampai tanggal 20 (Juli) kita usahakan, andaikata tidak terlalu urgen, tetap tinggal di rumah dengan menjaga kesehatan Anda," pungkas Sofwan Nizhomi.

Halaman 2 dari 2
(aik/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads