Positivity rate adalah indikator penting untuk mengetahui tingkat penularan virus Corona. Ada cara culas supaya angka positivity rate suatu daerah terlihat rendah, yakni dengan mengurangi jumlah tes COVID-19. Apakah akal bulus seperti itu mungkin dilakukan saat ini?
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto menjelaskan hal ini lewat jumpa pers virtual, Rabu (7/7/2021).
"Memang pemerintah mendorong agar positivity rate terkait dengan standar testing yang diterapkan oleh rekomendasi WHO," kata Airlangga.
Cara menghitung positivity rate adalah jumlah total kasus positif dibagi dengan jumlah orang yang dites dan dikalikan 100. Standar positivity rate WHO adalah 5 persen saja. Namun, saat ini positivity rate di berbagai daerah di Indonesia mencapai puluhan persen per pekan.
Selanjutnya, Airlangga menjelaskan cara curang itu tidak bisa dilakukan:
(dnu/imk)