Kasus aktif COVID-19 di luar Jawa mengalami kenaikan. Merespons kondisi ini, pemerintah meningkatkan perhatian terhadap ketersediaan layanan rumah sakit.
"Selain di Jawa-Bali, beberapa daerah juga kasusnya terjadi peningkatan. Kita perlu memperhatikan juga ketersediaan rumah sakit," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers PPKM Mikro yang disiarkan kanal YouTube Kemenko Perekonomian, Rabu (7/7/2021).
Kenaikan kasus di luar Pulau Jawa dan Bali bervariasi, tapi kenaikan itu nyata. Kasus aktif yang semula per 27 Juni sebanyak 50.513 kasus aktif menjadi naik pada 5 Juli 2021 sebanyak 67.891 kasus aktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kita lihat kasus aktif di luar Jawa terjadi kenaikan 34%. Kita lihat mulai Aceh sampai Sumatera Utara. Kita melihat ada kenaikan bervariasi," kata Airlangga, yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Dia menggarisbawahi daerah-daerah yang perlu diperhatikan lantaran mengenai kenaikan kasus aktif, yakni Bangka belitung yang bertambah 65,4%, Bengkulu 57,6%, Kalimantan Timur 82,9%, Kalimantan Utara 67,3%, Lampung 59,0%, Maluku 115,9%, dan Maluku Utara 160,5%.
Ada pula NTT mengalami kenaikan 108% dan Papua Barat 155,2%. Sulawesi, ada Sulawesi Barat yang naik 99,5%, Sulawesi Selatan naik 99,8%, Sulawesi Tengah naik 96,3%, Sulawesi Tenggara naik 62%, dan Sulawesi Utara naik 95%.
(dnu/imk)