Ketua Konsultan Satgas COVID-19 Sulawesi Selatan (Sulsel) menilai anak-anak SD atau anak-anak di bawah usia 17 tahun merupakan kelompok rentan terpapar COVID-19.
"Usia 6-12 tahun atau usia yang masuk dalam kategori SD (sekolah dasar) yang paling rentan," kata Ketua Konsultan Satgas COVID-19 Sulsel Ridwan Amiruddin saat berbincang dengan detikcom, Selasa (6/7/2021).
Dia mengatakan, dalam dua tahun terakhir, pihaknya menemukan banyak kasus dalam kategori umur ini. Namun dia menyebut hampir semua anak sama rentannya terpapar kasus COVID-19 dengan orang dewasa. Tahun lalu, anak-anak remaja di Sulsel dianggap masih peduli terhadap penyebaran COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi setelah masuk tahun kedua, angkanya (penularan) mengalami peningkatan dari 4 persen menjadi 12,5 persen sekarang ini. Ini data secara nasional, ini karena anak-anak sudah mulai keluar rumah dan main bersama teman-temannya, sehingga paparan mengalami peningkatan," ucap dia.
Untuk tingkat kematian anak di Sulsel, lanjut Ridwan, angka kematiannya memang masih rendah secara keseluruhan untuk level nasional. Untuk yang terpapar COVID-19, pada tahun lalu hanya 4 persen dan sekarang ini meningkat.
"Sekitar 7-10 persen untuk anak Sulsel dari total yang terpapar keseluruhan," sebutnya.
Pada kesempatan itu, dia mengkritisi rencana tatap muka sekolah di Sulsel. Anak-anak dianggap akan sangat rentan terkena virus ini, mulai dari guru lingkungan dan bertemunya anak-anak dengan kawan-kawannya yang lain di sekolah. "Maka nanti kasus anak terkena COVID-19 akan mengalami peningkatan juga," kata dia.
Sementara itu, juru bicara Makassar Recover, Henny Handayani, mengatakan untuk wilayahnya, Dinkes Makassar telah melakukan vaksinasi kepada anak-anak pada umur 12-17 tahun sejak awal Juli 2021. Vaksinasi ini dilakukan di sejumlah puskesmas di Makassar dengan menggunakan vaksin Sinovac.
"Mulai Juli, vaksinasi anak sudah bisa diakses di sejumlah puskesmas di Kota Makassar. Cuma memang belum tersosialisasi dengan baik," kata Henny terpisah.
(tfq/nvl)