PPP Sindir Pandu Riono Ungkit Usul Anies: Bukan Waktunya Naikkan Rating

PPP Sindir Pandu Riono Ungkit Usul Anies: Bukan Waktunya Naikkan Rating

Tim detikcom - detikNews
Senin, 05 Jul 2021 18:07 WIB
Wasekjen PPP Achmad Baidowi
Achmad Baidowi (Zhacky/detikcom)
Jakarta -

PPP angkat bicara soal epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono yang mengatakan usul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di akhir Mei ke pemerintah pusat untuk melakukan pengetatan ditolak. Ketua DPP PPP Achmad Baidowi melempar sindiran.

"Saat ini bukan waktunya berpolemik, apa lagi untuk menaikkan rating pihak tertentu," kata Baidowi yang akrab disapa Awiek kepada wartawan, Senin (5/7/2021).

Tanggung jawab penanganan COVID-19 secara nasional, kata Awiek, berada di tangan Pemerintah Pusat. Usulan dari daerah tak bisa hanya dari satu wilayah administrasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang jelas tanggung jawab secara nasional penanganan COVID ada di Pemerintah Pusat. Soal usulan kan tidak bisa hanya dilakukan untuk satu provinsi," ujarnya.

Menurut Awiek perlu ada keterhubungan wilayah untuk menerapkan pengetatan. Jika dilakukan hanya satu wilayah saja, pengetatan itu menurut Awiek akan mubazir.

ADVERTISEMENT

"Karena kalau hanya diberlakukan d DKI Jakarta sementara daerah yang terhubung tidak melakukan kebijakan pengetatan, maka akan percuma saja," imbuhnya.

Pandu Riono sebelumnya mengatakan Anies Baswedan pada akhir Mei lalu telah mengusulkan ke pemerintah pusat untuk melakukan pengetatan. Usulan tersebut dilakukan atas prediksinya soal lonjakan kasus COVID-19, tetapi usulan itu, kata Pandu, ditolak Pemerintah Pusat.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Saksikan juga 'Kritikan Epidemiolog UI soal Pro-Kontra Obat Ivermectin':

[Gambas:Video 20detik]



"Akhir Mei setelah mendengarkan masukan Tim Pandemi @fkmui tentang potensial lonjakan yang dapat terjadi, @aniesbaswedan segera usulkan ke pemerintah pusat agar segera dilakukan pengetatan maksimal Jawa-Bali. Tak diterima, karena isu ekonomi. Ada KPC-PEN, tapi yang terpikir hanya PEN," kata Pandu Riono, dalam akun Twitter-nya, yang dikutip Senin (5/7).

Pandu mengatakan awalnya tim epidemiolog telah menyampaikan usulan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menkes Budi Gunadi Sadikin agar dilakukan lagi pengetatan. Hal itu seiring dengan lonjakan jumlah kasus COVID-19 pasca-Lebaran.

"Kalau nggak awal Juni gitu atau akhir Mei. Kan saya mencantumkan, itu ada grafiknya di Twitter saya gambarnya seperti ini polanya. Kalau saya hitung-hitung kemungkinannya akan meningkat tajam di bulan Juni. Jadi harus melakukan pengetatan mulai sekarang, waktu akhir Mei kalau nggak salah," kata Pandu saat dihubungi.

Halaman 2 dari 2
(rfs/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads