Gubsu Duga 2 Anak Kena Sakit Kulit Misterius Gegara Merkuri Tambang Ilegal

Ahmad Arfah Fansuri Lubis - detikNews
Senin, 05 Jul 2021 14:11 WIB
Gubsu Edy Rahmayadi (Ahmad Arfah/detikcom)
Medan -

Dua anak asal Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut), mengalami penyakit kulit misterius hingga menimbulkan bekas seperti luka bakar di tubuhnya. Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi menduga penyakit itu adalah dampak limbah merkuri tambang emas ilegal.

"Kalau kita lihat posisi desanya, mungkin itu (dampak dari limbah merkuri)," kata Edy saat ditanya soal dugaan kaitan limbah merkuri dengan penyakit anak-anak tersebut di Masjid Agung, Medan, Senin (5/7/2021).

Edy mengatakan hal itu masih merupakan dugaan sementara. Dia mengatakan penyebab sakit kulit misterius hingga menyebabkan jari anak-anak itu putus bakal dipastikan lewat pemeriksaan dokter.

"Dugaan awal, nanti kita pastikan hasil diagnosa dokter nanti," ucapnya.

Dia kemudian menjelaskan alasan dirinya curiga terhadap limbah merkuri tambang emas ilegal memicu penyakit kedua anak tersebut. Edy mengatakan anak-anak itu awalnya terlahir sehat, tapi tiba-tiba mengalami penyakit tersebut.

"Awal mulanya seperti biasa, sempurna. Tapi lambat laun seperti itu, kemungkinan ada sesuatu. Kalau genetik, orang tuanya sempurna, nggak ada apa-apa," ucapnya.

Edy mengatakan kedua anak itu sedang diperiksa oleh tim dokter yang dibentuk Pemprov Sumut. Kedua bocah itu dirawat di RS Haji Medan.

"Dibentuk tim spesialis. Dokter Inke Lubis nanti (jadi ketua tim), dokter spesialis anak," jelasnya.

Terkait penambangan emas ilegal di Madina, Edy Rahmayadi mengatakan masih dalam proses negosiasi ke masyarakat. Edy mengatakan pihaknya meminta agar tambang emas ilegal ditutup dan pekerjaan masyarakat diganti menjadi petani.

"Itu sebenarnya kita sedang dalam komunikasi dengan rakyat yang melakukan penambangan, kita alihkan pendapatan rakyat yang nambang. Kita hentikan penambangan, yang mau bertani, kita siapkan pertanian, yang mau beternak kita siapkan peternakan," paparnya.

Sebelumnya, Edy mengatakan kedua anak ini dalam kondisi luka bakar di seluruh tubuh. Akibat luka ini, jari si anak putus.

"Jadi menurut orang tuanya, sejak lahir itu sudah ada seperti luka bakar dan melepuh bercak, akhirnya hingga sampai saat ini, luka itu menyebar hingga membuat jarinya putus," kata Edy.

Edy Pernah Minta Tambang Ilegal Ditutup

Edy sempat mempermasalahkan tambang emas ilegal di Madina. Dia menyebut ada dugaan pencemaran karena penggunaan merkuri. Edy saat itu mengatakan ada 12 anak yang cacat karena hal ini.

"Saya sudah bentuk tim. Merkuri itu berbahaya. Anak-anak kita sudah dua belas orang seperti itu, dalam tahun ini saja," kata Edy di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Selasa (19/11/2019).

Anak-anak yang lahir dengan cacat bawaan itu, kata Edy, antara lain usus berada di luar, otak berada di luar tempurung kepala, maupun berbagai kelainan lainnya.

"Saya perintahkan untuk berhenti. Tambang emas ilegal. Ini harus kita rapikan, harus dengan segera, sehingga rakyat terselamatkan," kata Edy.

Lihat juga video 'Balita di Cianjur Derita Gizi Buruk, Tersisa Kulit dan Tulang!':






(haf/haf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork