Kasus Corona Anak Meningkat: Gejala-Vaksinasi Dikebut

Kasus Corona Anak Meningkat: Gejala-Vaksinasi Dikebut

Tim detikcom - detikNews
Senin, 05 Jul 2021 10:22 WIB
Jakarta -

Paparan virus Corona pada anak kini menjadi salah satu perhatian karena angkanya yang melonjak drastis. Terlebih ada varian baru Delta (B.1.617.2) yang sangat rawan menulari anak-anak.

Upaya vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun pun digelar pemerintah. Salah satunya vaksinasi anak massal di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Corona Anak Meningkat: Gejala Tak Terlihat

Menurut dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, Dr Bob Wahyudin, gejala infeksi Corona pada anak relatif lebih sulit dikenali dibanding orang dewasa. Hal ini terjadi lantaran anak-anak menunjukkan gejala yang relatif lebih mirip gangguan kesehatan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gejala yang khas pada anak jika terkena COVID-19 tidak terlihat. Ini seperti 'jebakan Batman' dan membuat angka morbiditas (angka kesakitan) tidak beranjak turun karena gejalanya hanya demam, batuk, dan pilek, bahkan ada yang tanpa gejala sehingga orang tua tidak menyadarinya," ungkap Dr Bob Wahyudin dalam program Blak-blakan detikcom, Jumat (2/7/2021).

Vaksinasi COVID-19 untuk usia anak 12-17 tahun resmi dimulai. Hari ini, sekitar 100 siswa dan siswi SMAN 20 divaksinasi COVID-19.Vaksinasi COVID-19 untuk usia anak 12-17 tahun resmi dimulai. Hari ini, sekitar 100 siswa dan siswi SMAN 20 divaksinasi COVID-19. (Rengga Sancaya/detikcom)

Tak hanya orang tua, para dokter anak pun terkadang luput dari hal ini. Sebab, diagnosis awal sang anak menderita gangguan kesehatan lainnya.

ADVERTISEMENT

"Awalnya si anak didiagnosa tifus atau demam berdarah, tapi setelah beberapa hari kok tidak membaik. Eh, ternyata COVID-19," lanjutnya menceritakan pengalamannya menangani pasien anak.

Penanganan infeksi Corona untuk anak-anak juga terkendala dalam pengobatan yang agak terbatas. Seperti jika anak mengalami demam tinggi, dokter hanya memberi obat demam.

Angka Kematian Corona pada Anak Tinggi

Dengan masuknya varian Delta ke Indonesia, anak-anak berisiko tinggi terinfeksi, bahkan mengalami kematian (mortalitas).

Sementara itu, angka morbiditas (kesakitan) anak, terutama balita, melonjak. Berdasarkan data yang diakses dari laman Covid.go.id, angka kesakitan akibat COVID-19 di Indonesia mencapai lebih dari 2,2 juta. Dari jumlah tersebut, 12,6 persennya adalah anak-anak, dengan angka kematian mencapai 2,9 persen.

"Padahal pada Juni 2020 angkanya cuma 7,8% atau bertambah 4,8 persen," terang Bob Wahyudin.

"Dari persentase tingkat kematian anak akibat Corona, usia balita menyumbang separuhnya," lanjut Pendiri Yayasan Advokasi Kesehatan Anak Indonesia (YAKAI) tersebut.

Sebab Tingginya Kematian Corona pada Anak

Ada sejumlah faktor yang turut menyebabkan tingginya kematian pada anak akibat Corona. Pertama adalah gizi buruk, sehingga menyebabkan daya tahan tubuh anak rendah dan rentan terinfeksi COVID-19.

Faktor kedua adalah terbatasnya pasokan vaksin. Saat ini vaksin anak diberikan untuk usia 12-17 tahun, sedangkan balita belum.

Faktor ketiga adalah penerapan protokol kesehatan yang kurang diawasi oleh orang tua. Bahkan anak masih dibiarkan tanpa masker di ruang publik. Dan yang terakhir adanya varian Delta yang lebih cepat menular.

Vaksin Corona Anak Dikebut

Diketahui pemerintah Indonesia sudah menyediakan layanan vaksin Corona untuk anak usia 12-17 tahun dan diprioritaskan di Pulau Jawa. Pelaksanaan vaksin anak akan dibantu lebih dari 400 ribu bidan, 50 persen di antaranya berada di pulau Jawa.

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk usia 12-17 tahun dapat dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau di sekolah/madrasah/pesantren yang berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kanwi/Kantor Kemenag setempat untuk mempermudah pendataan dan monitoring pelaksanaan.

(izt/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads