Tingginya angka kasus Covid-19 di Kota Bontang, Kaltim, tidak membuat masyarakat Bontang ataupun para pengunjung luar daerah takut untuk mendatangi tempat wisata. Seperti halnya warga memadati Wisata Bontang Kuala atau sering dikenal dengan Kampung Terapung.
Dari pantauan detikcom pada Minggu (4/7/201), terlihat sisi ujung dari tempat wisata ini dipenuhi pengunjung. Bahkan sebagian pengunjung tidak menggunakan masker lantaran tengah menyantap makanan dan minuman.
Salah seorang pengunjung bernama Andi Saputra, saat ditemui detikcom dia mengatakan, bahwa dirinya tidak takut harus berada di kerumunan manusia di kondisi meningkatnya kasus Covid-19 di Bontang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gak takut, biasa aja mas, lagi pengen liburan sama keluarga," jelas Andi warga Lok Tuan, Bontang.
Selaras dengan Andi, Yogi Saptra warga Gunung Sari Bontang pun beranggapan bahwa dengan adanya virus Corona, tidak mesti terus-terusan berdiam diri di rumah. Dia mengatakan asalkan tetap mematuhi prokes, dirinya menganggap tidak ada salahnya meluangkan waktu berlibur bersama keluarga di tempat wisata.
"Yang penting Prokes kita jalankan, kan kasian juga kalau wisata ini sepi akibat Covid, UKM tidak jalan, mereka juga butuh penghasilan buat makan sebaliknya juga kita butuh hiburan," ungkapnya.
Selain itu, Lurah Bontang Kuala, Rony Apriansyah mengatakan, tempat wisata di Bontang Kuala bukan tanpa adanya penertiban ataupun patroli oleh pihaknya. Bersama Tim Satgas Covid-19 Bontang, Rony menyebut pihaknya sering kali datang untuk mengimbau pengunjung untuk tetap mematuhi prokes.
"Upaya sudah kita lakukan sedemikian rupa untuk hadir di masyarakat, dengan melakukan sosialisasi, himbauan bahkan penertiban, tapi ini memang masyarakat yang bandel, kemarin kita bubarin, hari ini datang lagi," terangnya.
Rony menyebut, masalah ini, bukan hanya terjadi di Bontang Kuala, hampir di setiap wisata ataupun kafe-kafe yang ada di wilayahnya. Rony menyebut pihaknya telah memberikan edukasi terhadap bahayanya penyebaran Covid-19. Namun masih banyak masyarakat Bontang yang masih terlihat berkerumun dan tidak mengindahkan imbauannya itu.
"Memang ini kan masalah perut, tidak bisa kita begitu saja menutup atau memberikan sanksi, itu semua kembali lagi dengan kebijakan pemerintah," bebernya.
Simak video 'Ini Cara Mendapat STRP untuk Pekerja yang Keluar-Masuk DKI':
Selain itu, Rony juga menyebut bahwa saat ini pemerintah Kota Bontang telah mengarah ke peraturan penindakan tegas terhadap mereka yang masih mengabaikan prokes.
"Saat ini peraturan itu belum rampung. Yang jelas nanti bukan lagi sosialisasi yang kita lakukan melainkan denda dan juga sangsi," pungkasnya.
Diketahui kasus Covid-19 di Kota Bontang hari ke hari kian menunjukkan peningkatan. Tercatat pada Minggu (4/7) dari informasi Satgas Covid-19 Pemprov Kaltim, jumlah kasus terkonfirmasi di Kota Bontang mencapai 7.219 kasus.
Selain itu data per Minggu (4/7) tercatat ada 53 kasus terkonfirmasi positif baru, 22 sembuh dan 5 orang meninggal. Jumlah kematian itu terbanyak di seluruh daerah yang ada di Kaltim.