RS Kewalahan Tangani Pasien, Syarif Hasan Imbau Perbanyak Rumah Isoman

RS Kewalahan Tangani Pasien, Syarif Hasan Imbau Perbanyak Rumah Isoman

Khoirul Anam - detikNews
Minggu, 04 Jul 2021 22:21 WIB
Syarief Hasan
Foto: MPR
Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mendorong pemerintah untuk memberikan perhatian kepada rumah sakit rujukan COVID-19. Pasalnya, jumlah kasus yang terus meningkat berimbas pada pelayanan RS rujukan yang kewalahan menampung pasien dan kekurangan fasilitas di beberapa daerah, khususnya wilayah Jawa.

Terbaru, RSUP dr. Sardjito, DI Yogyakarta merasakan kesulitan di dalam memberikan perawatan kepada pasien COVID-19 karena kehabisan pasokan oksigen di RS Rujukan utama tersebut. Adapun tercatat, sebanyak 63 pasien COVID-19 yang meninggal dunia hingga Sabtu, (3/7).

Syarief Hasan menyebutkan, pemerintah baik pusat maupun daerah, harus lebih siap dan memiliki tanggung jawab untuk memastikan pelayanan kesehatan tetap berjalan optimal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan terus mendorong agar pelayanan kesehatan tetap berjalan serta fasilitas-fasilitas kesehatan yang masih kurang dan belum siap, seperti tempat tidur ICU hingga tabung oksigen dapat terus dibenahi," ungkapnya dalam keterangan, Minggu (4/7/2021).

Kekurangan pasokan oksigen juga dirasakan oleh sebagian besar Puskesmas dan RS di berbagai daerah. Ketidaktersediaan fasilitas tersebut bahkan sudah diberitakan oleh media luar negeri.

ADVERTISEMENT

Di samping itu, ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) dan ruang Intensive Care Unit (ICU) di RS-RS rujukan Jabodetabek juga mulai penuh dan harus mengantre. Pada akhirnya, banyak pasien COVID-19 yang tidak mendapatkan kamar dan terpaksa duduk. Bahkan, ada beberapa kasus pasien gejala berat yang meninggal dunia karena terlambat tertolong disebabkan kapasitas RS Rujukan yang sudah penuh.

"Masalah pelayanan RS rujukan ini muncul ketika pemerintah tidak mampu menekan penyebaran pandemi COVID-19 sehingga RS rujukan kewalahan menerima pasien. Pemerintah benar-benar harus lebih tegas dalam melaksanakan PPKM Darurat ini," ungkap Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.

Adapun data dari Satgas Penanganan COVID-19 menunjukkan total positif COVID-19 sejak Maret 2020 hingga hari Sabtu berjumlah 2,25 juta kasus dan 60.027 di antaranya meninggal dunia. Kasus harian juga belum menunjukkan penurunan yang signifikan, ditambah munculnya kasus varian baru di Indonesia.

Syarief Hasan juga mendorong pemerintah untuk memperbanyak fasilitas rumah isolasi mandiri mild moderate yang sesuai standar.

"Fasilitas isolasi mandiri untuk pasien bergejala ringan dapat mengurangi beban RS-RS rujukan sehingga RS rujukan dapat fokus pada penanganan pasien COVID-19 dengan gejala berat saja," usulnya.

Politisi Senior Partai Demokrat ini mengutarakan, Pandemi COVID-19 harusnya menjadi pembelajaran bagi Indonesia.

"Wabah ini harus menjadi warning bahwa infrastruktur dan fasilitas kesehatan penunjang harus menjadi prioritas untuk dibenahi dan diperbanyak. Kita sudah seharusnya belajar setahun sejak Maret 2020 untuk melakukan mitigasi wabah sejak awal sehingga kita tidak sibuk dan terkejut pada saat wabah sudah menyebar saat ini," ungkapnya.

Dia juga berharap, program vaksinasi dapat segera menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.

"Pemerintah harus fokus di dalam penanganan kesehatan dan pemotongan laju COVID-19 terlebih dahulu. Pemerintah juga harus merespon antusias masyarakat dengan terus mengoptimalkan vaksinasi dan diharapkan antrian vaksinasi tidak menimbulkan klaster baru," tutup Syarief.

(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads