Peringati Hari Hutan Sedunia, Ratusan Petani Jateng Demo
Selasa, 21 Mar 2006 17:44 WIB
Semarang - Ratusan petani yang tergabung dalam Serikat Petani Qariyah Thayyibah (SPPT) Jateng memperingati hari hutan sedunia yang jatuh pada hari ini, Selasa (21/3/2006). Mereka mendemo Kantor DPRD dan Perum Perhutani Jateng.Dalam aksi itu, pendemo yang berjumlah kurang lebih 200 orang itu mengambil start di Salatiga. Dari sana, mereka menempuh jarak 50 KM menuju Semarang. Mereka menggunakan sejumlah truk dan kendaraan pribadi.Sesampai di Kantor DPRD Jateng, Jl. Pahlawan Semarang, mereka langsung menggelar orasi. Dalam orasinya mereka menyatakan, sudah saat pemerintah menghentikan kebijakan deforestasi. Karena langkah itu bisa mengakibatkan degradasi fungsi hutan."Kerusakan hutan secara nasional sangat parah. Setiap seluas 900 hektar hutan rusak akibat perluasan lahan perkebunan, proyek pembangunan, dan illegal logging," kata Abdul Rokhim.Di Jateng, lanjutnya, kerusakan hutan terus terjadi. Hal ini dilakukan perusahaan swasta dan PT Perhutani. Masyarakat yang berada di pinggir hutan tidak sejahtera, tapi malah kian sengsara karena proyek-proyek dua jenis perusahaan itu.Tak ada satu pun anggota DPRD yang menemui pendemo. Akhirnya, pendemo yang membawa bendara organisasi dan merah putih itu menuju ke Kantor Perum Perhutani yang hanya berjarak 100 meter dari lokasi awal.Di Kantor Perum Perhutani, para pendemo juga hanya melakukan orasi. Untuk mengakhiri aksinya, mereka membacakan pernyataan sikap."Kami minta pemerintah meninjau lagi soal HGU, mengevaluasi Perhutani, membuka kembali kasus-kasus pencaplokan lahan, dan menghentikan proyek yang berpotensi merusak hutan," kata Abdul Rokhim.
(nrl/)