Bakhtiar Abdullah, Jubir GAM yang Belum Berminat Jadi WNI

Bakhtiar Abdullah, Jubir GAM yang Belum Berminat Jadi WNI

- detikNews
Selasa, 21 Mar 2006 16:51 WIB
Banda Aceh - Sosok "The Negosiator" GAM melekat padanya. Dia kerap mewakili GAM di berbagai perundingan. Bicara kemaslahatan rakyat Aceh jadi pekerjaannya. Tapi untuk jadi WNI...hmmm... sepertinya tidak tertarik. Kenapa?Statusnya sebagai penghubung GAM di Indonesia dengan pucuk pimpinan GAM di Swedia membuat Bakhtiar Abdullah menjabat posisi juru bicara GAM Swedia.Pria berpenampilan sederhana dan kebapakan ini merupakan salah satu anggota negosiator yang namanya sudah cukup dikenal di kalangan internasional.Meski sudah menetap lebih dari 25 tahun di Swedia, Bakhtiar tak kuasa mengenyahkan hati kecilnya untuk pulang kampung dan memelihara perdamaian di Aceh setelah konflik 30 tahun.Namun demikian, dia masih belum berminat menjadi WNI. Bapak dua anak yang bekerja di kantor pos di Swedia ini merasa posisinya sebagai warga negara Swedia justru lebih menguntungkan untuk membantu Aceh.Berikut percakapan Bakhtiar dengan jurnalis Jakarta saat ditemui pada 15 Maret 2006 di Kantor Pusat GAM, Lamdingin, Banda Aceh, NAD:Anda masih jadi warga negara Swedia?Sampai saat ini saya belum menggugurkan kewarganegaraan Swedia. Saya dan teman-teman yang tinggal di sana sudah di-neutralized sebagai warga negara Swedia.Kapan ganti kewarganegaraan?Apabila semua sudah selesai, sudah berjalan dengan lancar, kalau sudah tidak ada apa-apa lagi, dan merasa sudah yakin, ya kembali pada hak individu masing-masing, apakah mereka mau gugurkan atau nyambung terus.Mungkin juga ada faedahnya mereka yang tetap di luar negeri untuk membantu Aceh lebih lancar lagi. Komitmen saya, walaupun menyandang warga negara Swedia, segala usaha di luar ya untuk kemaslahatan rakyat di Aceh.Apalagi sudah sekian lama, tapi kita kembali lagi kemari membantu teman-teman supaya implementasi MoU berjalan dengan baik. Komitmen kami membantu rakyat Aceh yang selama ini sudah hidup dengan konflik.Aneh kedengarannya bicara kemaslahatan rakyat Aceh tapi Anda bukan WNI?Kewarganegaraan tidak penting. Saya sebagai salah seorang anggota negosiator. Saya harus kembali lapor pada pimpinan di Swedia. Kalau diperlukan keluar ke mana-mana ya lebih lancar.Anda khawatir akan banyak kesulitan jika menjadi WNI?Apabila seseorang mau gugurkan kewarganegaraan, prosesnya makan waktu. Tapi bukan bermakna saya tidak bersedia kembali dan tinggal di Aceh.Saya harus bicara dulu dengan keluarga, anak-anak dan pimpinan di Swedia. Lagipula tidak relevan. Itu persoalan pribadi. Yang penting proses perjalanan MoU.Apalah saya yang satu orang ketimbang kejayaan Aceh sekekal mungkin. Kewarganegaraan itu secondary. Dan saya rasa semua orang Aceh di luar negeri ingin pulang.Pilkada NAD dalam pandangan GAM?Pilkada bukan untuk GAM, tapi semua rakyat Aceh. Siapa saja bisa jadi calon independen. Kalau dihadang bisa menghambat partisipasi. Biarpun kalah, akan lebih fair dan puas. Ibarat petinju, yang penting masuk ring dulu. Jadi mekanismenya yang harus jelas.Siapa jago yang dielus GAM?Dalam perkara ini, kita akan partisipasi juga, tapi masih dalam perbincangan. Saya bilang terus terang, kita punya nominee. Tapi kita akan meresmikannya apabila sampai waktunya.Sepertinya Anda yang jadi jagoannya?Saya sendiri tidak ada cita-cita apa pun. Saya tidak punya sedikit pun ambisi untuk mencalonkan diri atau dicalonkan. Tetapi saya mendukung siapa pun yang diterima rakyat Aceh.GAM punya rencana ikut parpol mana?Parpol yang ada sudah punya agenda, visi dan misi. Bergabung dengan parpol bisa dilakukan di masa yang akan datang. Sekarang ini kesempatan bersaing secara sehat dan demokratis melalui calon independen.Ada kesulitan bergabung dengan parpol yang sudah ada?Kerjasama dan perbincangan GAM dengan parpol baik, dalam arti dengan para anggota DPR yang tentunya berasal dari parpol. Lalu saya melapor ke pimpinan di Stockholm, Swedia mengenai isu terkini, kemudian saya diberi arahan. (sss/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads