Camat Lembang, Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) Muhammad Yusuf membantah kabar viral yang menuding lokasi wisata Lembah Salimbongan rusak akibat dilindas kendaraan rombongan kunjungan kerja (kunker) Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid. Yusuf malah mengaku kawasan wisata itu rusak akibat dilindas mobil rombongannya yang membawa logistik.
"Kalau kendaraan Pak Bupati (buat Lembah Salimbongan rusak) bukan. Itu terus terang kami, kendaraan Camat yang dipakai untuk mengantarkan logistik dan konsumsi," ujar Muhammad Yusuf kepada detikcom, Selasa (30/6/2021).
Yusuf mengatakan kedatangan Bupati Pinrang awalnya hanya untuk peresmian internet masuk desa di Desa Kariango. Lalu sang Bupati diminta mengecek spot wisata Lembah Salimbongan yang sedang populer dan akhir-akhir ini banyak dibagikan di media sosial (medsos).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Bupati bermalam di sana sekaligus mempromosikan dan melihat langsung bahwa ternyata ini spot wisata kan sudah viral," ujar Yusuf.
Dia mengatakan rombongan kunker Bupati Pinrang melakukan camping dan kendaraan mereka diparkir di tempat parkir. Kemudian dia selaku camat setempat membawakan keperluan logistik untuk rombongan bupati dengan menggunakan mobil miliknya ke area camping.
Bahkan, kata Yusuf, masyarakat setempat juga ikut menyerahkan genset sebagai alat penerangan, termasuk potongan kayu, untuk keperluan api unggun.
"Karena genset-nya berat mereka minta tolong sama kita dibawakan ke sana. Jadi akhirnya semua itu dibawa pakai mobil camat, akhirnya cuma satu kendaraan yang masuk ke sana, yang lainnya di daerah parkir," ucap Yusuf.
Yusuf juga menilai komentar yang beredar di medsos sebagai sesuatu yang berlebihan. Ia menyebut akses masuk ke lokasi camping pada dasarnya memang berlumpur, terutama saat musim hujan seperti ini.
"Jadi banyak yang berkomentar itu yang tidak tahu kondisi di sana. Akhirnya kemarin ada foto dan video kemarin kami kirim bahwa kondisi tempat camping bagus, sementara area tempat jalan kaki ke tempat camping itu ya memang berlumpur," ucapnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Kunker Bupati Untuk Kembangkan Wisata Lembah Salimbongan
Muhammad Yusuf mengatakan kedatangan Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid justru juga untuk mendukung perkembangan wisata Lembah Salimbongan. Meski, kata dia, ada batasan dari pengembangan spot wisata itu dengan pertimbangan Lembah Salimbongan merupakan aset Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Dan memang susah dikembangkan karena wilayah itu aset PLN. Cuma ada semacam pemanfaatan yang bisa dilakukan warga tapi tidak permanen," katanya.
Bupati Pinrang, kata Yusuf, juga memberikan arahan agar ada pengelola wisata karena lokasi camping itu merupakan daerah aliran sungai (DAS).
"Akhirnya Pak Bupati kasi arahan di situ utamanya keselamatan warga di sana yang camping karena itu daerah aliran sungai, dikhawatirkan sewaktu-waktu air naik, jangan sampai ada korban. Makanya dia minta ada satgas-lah," katanya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Camat Akan Lakukan Baksos Akibat Kerusakan
Muhammad Yusuf juga mengatakan pihaknya dan masyarakat setempat akan melakukan bakti sosial (baksos) di area wisata dengan sejumlah tujuan tertentu, termasuk memperbaiki akses masuk ke area camping Lembah Salimbongan.
"Insyaallah rencana tanggal 3 Juli hari Sabtu, kami akan baksos di sana sekaligus membuat papan-papan petunjuk bagi pengunjung. Ini supaya penanganan pengunjung, walaupun sifatnya pemanfaatan saja karena wilayah aset itu milik PLN, tapi tetap kita berharap bisa lebih terarahlah," ucap Yusuf.
"Termasuk juga kita akan perbaiki jalan masuk itu. Tapi saya rasa jalan masuk itu akan baik sendiri seiring berjalannya waktu," pungkas Yusuf.
Diberitakan sebelumnya, wisata Lembah Salimbongan viral di medsos akibat jalan masuk jadi berlumpur usai dikunjungi oleh Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid.
Dalam sejumlah video dan foto yang viral, tampak Lembah Salimbongan yang awalnya berupa area padang rumput di tepi sungai dan kerap dipakai sebagai tempat camping telah berlumpur.
Kerusakan tersebut diduga karena rombongan Bupati dan sejumlah kepala dinas yang menggunakan kendaraan mereka ke wilayah itu sehingga seketika membuat area padang rumput tersebut berlumpur. Kondisi itu diperparah oleh wilayah setempat.