Pengemudi Pajero OK (40) menganiaya sopir dengan 'senjata' di Sunter, Jakarta Utara. Sang sopir berinisial E pun mengalami luka retak tulang.
Polisi telah melakukan pemeriksaan secara intensif kepada OK. Dari hasil tes urinnya, OK dinyatakan negatif narkoba.
"Hasilnya negatif narkoba," kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Guruh Arif Darmawan saat dimintai konfirmasi, Selasa (29/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain pemeriksaan kesehatan, polisi menyatakan akan mengecek kejiwaan pelaku penganiayaan sopir truk tersebut.
"Yang bersangkutan akan kami lakukan pemeriksaan. Kejiwaannya juga akan kami lakukan pemeriksaan," tutur Kabid Humas Polda Metro Kombes Yusri Yunus, Senin (29/6).
Terpisah, Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi menuturkan dalam aksi gelap mata pelaku, OK menggunakan 'senjata' baton stick untuk menganiaya korban.
"Iya bener (baton stick). Stik besi pendek yang bisa jadi panjang bisa diempas ke bawah," ujarnya.
OK saat menyerang korban melancarkan dua kali pukulan. Yang pertama, dia memukul menggunakan besi dan, yang kedua, menggunakan stik sekaligus untuk memecahkan kaca truk kontainer tersebut.
Akibat pukulan dengan baton stick itu, korban mengalami retak pada tulang tangan kanan.
Nasriadi mengatakan baton stick tersebut sengaja dibawa pelaku di dalam mobil untuk berjaga-jaga. Menurut pengakuan pelaku, baton stick itu baru pertama kali digunakan.
"Belum pernah dipakai sebelumnya," kata Nasriadi.
Simak video 'Alasan Driver Pajero Pukul Sopir Truk: Emosi Gegara Diklakson':
Nasriadi menjelaskan memang tidak ada pasal untuk menyimpang baton stick yang dimiliki oleh pelaku. Namun jika disalahgunakan tetap termasuk tindak pidana.
"Tidak ada pidana menyimpan stik tersebut karena bukan termasuk senjata tajam. Tapi akan menjadi masalah bila digunakan untuk tindak pidana seperti tersangka tersebut," jelasnya.
Emosi gegara diklakson
Driver Pajero OK ini mengamuk di atas aspal Jakarta Utara gara-gara emosinya meledak. Dia marah karena diklakson truk kontainer itu.
"Sementara ini pengakuannya dia emosi karena diklakson oleh mobil trailer tersebut sehingga timbul emosinya. Bahkan, 2 kali sudah sempat dilerai oleh orang yang di jalan yang menggunakan kaus TNI tersebut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, di Markas Polres Jakarta UTara, Senin (28/6) kemarin.
OK si pengemudi Pajero itu emosi karena merasa truk kontainer di belakangnya seperti hendak mencelakainya. Di dalam mobil Pajero, ada dirinya dan keluarga OK. Meski begitu, truk itu bahkan tidak menabrak Pajero melainkan sebatas membunyikan klakson.
"Saya terpancing emosi," kata OK. "Karena pertama dia hampir mencelakai saya sama keluarga saya."
Pengemudi Pajero itu sempat dilerai supaya menyudahi amukannya terhadap si sopir truk yang malang. Namun gara-gara luapan emosinya terlalu besar, maka peleraian itu tidak bisa menyudahi amukan membabi-buta itu.
"Bahkan, dua kali sudah sempat dilerai oleh orang yang di jalan yang menggunakan kaus TNI tersebut," kata Yusri.