Warga di Desa Borimasunggu, Kecamatan Maros Baru, Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), dibuat resah oleh kemunculan kera ke perkampungan mereka. Kera itu kerap mengincar anak-anak dan perempuan untuk diserang.
Menurut pengakuan warga, kera Macaca maura, yang merupakan endemik Sulawesi Selatan, sudah ada di permukiman mereka sejak satu bulan terakhir. Warga tak tahu persis dari mana asal kera itu tiba-tiba ada di kampung mereka, terlebih habitatnya berjarak puluhan kilometer dari desa.
"Sudah satu bulan ada di sini. Kami tidak tahu karena tiba-tiba saja ada di sini dan sering menyerang anak-anak dan perempuan. Kemarin juga sempat masuk ke rumah warga dan mencuri telur," kata seorang warga, Daeng Hama, Senin (28/06/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga yang sudah sering melihat kera itu keluar dari persembunyiannya mengatakan ukuran badan kera itu hampir sama dengan ukuran anak berusia 6 tahun dengan badan gemuk berwarna hitam berjenis kelamin jantan.
"Badannya gemuk dan besar seperti anak umur 6 tahun. Nah ditakutkan kalau dia serang anak-anak begitu karena kan sama ukuran badannya. Apa lagi dia terlihat kuat dan sangat lincah. Kami sudah larang anak-anak mendekat kalau muncul lagi," sebutnya.
Selama ini, kera itu kerap menampakkan diri di kebun warga tepat di pinggiran sungai. Kemungkinan, kera itu bersembunyi di lokasi tersebut karena masih banyak pohon tinggi dan semak-semak yang rimbun.
"Sepertinya sembunyi di situ memang karena kan di situ jarang orang lewat dan banyak pohon. Terus ada kebun pisang juga. Biasanya dia keluar itu, kita simpankan makanan di dekat jembatan," ungkapnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sementara itu, petugas rescue dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Selatan sudah turun sejak pekan lalu. Mereka telah berkali-kali berusaha menangkap kera itu tapi selalu gagal.
"Sejak Jumat kemarin kita terima laporan dan kami turun beberapa kali. Memang akhir-akhir ini monyet itu agresif karena kemungkinan diganggu oleh anak-anak," kata petugas rescue BKSDA, Eko.
Sejumlah perlengkapan untuk menangkap kera itu pun telah disiapkan oleh petugas BKSDA, mulai dari senapan dengan bius hingga pemasangan perangkap khusus yang terbuat dari besi yang di dalamnya terdapat makanan sebagai umpan.
"Kita sudah berkali-kali menyusuri lokasi yang diduga tempat dia bersembunyi, tapi tidak pernah kita dapati. Terakhir ini kita sudah pasang alat perangkap dan mudah-mudahan ada hasilnya dalam beberapa hari ke depan," terangnya.
Petugas menduga kera Macaca maura itu hewan yang pernah dipelihara oleh warga karena melihat cirinya yang tidak takut berinteraksi dengan manusia. Mereka meminta warga tidak menyerang ataupun memberi makan pada kera itu.
"Kemungkinan itu lepasan ya. Kami imbau warga jangan pernah sekali-kali mengganggu apa lagi menyerangnya. Karena kalau begitu, dia akan lebih agresif nantinya," pungkasnya.