Sementara itu, mengenai pembukaan Bali untuk wisatawan mancanegara, Koster mengaku bakal segera rapat dengan para menteri terkait. Dia pun menegaskan bahwa pembukaan Bali untuk wisman bukan kewenangan pemerintah daerah.
"Saya perlu menyampaikan bahwa ini bukan kewenangan pemerintah daerah tapi merupakan kewenangan pemerintah pusat. Jadi jangan disampaikan Gubernur Bali nutup Bali. Tidak! Sama sekali tidak," jelas Koster.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di luar kan begitu, Pak Gubernur kok nutup Bali terus dari wisatawan mancanegara. Sama sekali tidak. Ini selalu kita komunikasikan dengan pemerintah pusat karena pemerintah pusat yang mempunyai kewenangan ini. Itu ada menteri luar negeri, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Perhubungan dan Menteri Pariwisata yang berwenang secara bersama-sama memutuskan, dan terakhir itu akan dibahas yang secara final melalui rapat terbata yang dipimpin langsung oleh Bapak Presiden," lanjutnya.
Koster menegaskan bahwa pembukaan pariwisata untuk wisman ini memang tidak mudah. Pasalnya, harus ada juga negara lain yang siap membuka diri dan memberikan warganya untuk bepergian ke negara lain.
"Jadi enggak mungkin kita buka sendiri terus negara lain tutup. Nanti kita buka, jadi harus sama-sama buka (sesuai) prinsip resiprokal policy. Saya terus meyakinkan pemerintah pusat (bahwa) kita bisa, kita akan mampu mengelola pengendalian COVID-19 di Provinsi Bali, baik di destinasi wisata maupun yang lainnya," kata dia.
(nvl/nvl)