Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengaku kesulitan mencari tempat isolasi non-rumah sakit. Beberapa tempat diklat kementerian telah didatangi, namun tidak bisa digunakan untuk tempat isolasi.
"Jadi kami sudah mendatangi tempat-tempat diklat, karena di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, sebetulnya tempat diklat dan juga beberapa kementerian. Jadi kami sudah ke Kementerian BKN, KemenpanRB dan sebagainya, tapi rata-rata diklat itu sekarang sudah digunakan untuk kegiatan diklat di masing-masing kementerian, sehingga kami kesulitan. Untuk skala di Kota Bogor memang sulit," kata Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah melalui siaran langsung dari kanal YouTube Pusdalops BNPB, Minggu, (27/6/2021).
Syarifah menerangkan pusat diklat yang sudah digunakan seperti di Ciawi, saat ini sudah terisi 73 persen dengan sisa 100 tempat tidur. Pihaknya pun kemudian mencari alternatif lain seperti tempat isolasi di asrama IPB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mencari tempat-tempat diklat untuk pusat isolasi, yang sekarang ada pun juga 100 bed itu kami gunakan diklat milik BPKP di Ciawi. Itu sudah full karena kapasitasnya 73 persen," ungkapnya.
"Kami juga antisipasi lagi mencari tempat isolasi yang lain, namun, mudah-mudahan terakhir kami berkomunikasi dengan IPB, menggunakan asrama IPB, mudah-mudahan bisa terlaksana, karena diklat-diklat yang lain digunakan oleh masing-masing kementerian," sambungnya.
Syarifah menyebut Wali Kota Bima Arya juga tengah menyusun alternatif lain berupa tempat isolasi berbasis masyarakat. Dia menyebut jika tempat diklat di Kota Bogor tidak bisa digunakan, pihaknya akan mencari indekos kosong untuk dijadikan tempat isolasi.
"Dan sebagai antisipasi juga, perintah dari wali kota kami menyusun atau membuat mencari tempat isolasi yang berbasis masyarakat. Jadi manakala memang diklat tidak bisa digunakan, kami mencoba kekuatan sendiri, tempat-tempat yang ada di berbasis masyarakat, jadi sudah mulai melihat tempat kos yang ada yang masih kosong, kemudian juga beberapa aula di desa dan sebagainya di kelurahan sebagainya kecamatan, itu juga yang dijadikan sebagai cadangan jika kami tidak mendapatkan tempat lagi, jadi kita berbasis masyarakat," tuturnya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video "Suasana Vaksinasi Corona untuk Pelayan Publik di Bogor"
[Gambas:Video 20detik]