Ramai Isoman Berbayar, PAN Khawatir Komersialisasi Penanganan COVID

Ramai Isoman Berbayar, PAN Khawatir Komersialisasi Penanganan COVID

Farih Maulana Sidik - detikNews
Minggu, 27 Jun 2021 08:35 WIB
Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay (Rahel/detikcom)
Foto: Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay (Rahel/detikcom)
Jakarta -

Rumah sakit swasta di beberapa daerah ramai-ramai menawarkan paket isolasi mandiri dengan harga bervariasi. Anggota Komisi IX Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay khawatir penanganan COVID-19 di Indonesia menjadi komersil.

Saleh mengatakan setiap pengobatan atau perawatan mereka yang terpapar COVID-19, biayanya ditanggung oleh negara. Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 413 Tahun 2020.

"Di sana dijelaskan bahwa siapapun yang sakit itu tentu dirawat dan ditanggung oleh negara di rumah sakit manapun mereka dirawat. Selama ada itu rumah sakit pemerintah atau rumah sakit swasta semuanya ditanggung oleh negara," kata Saleh kepada wartawan Sabtu (26/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika ada rumah sakit yang katakanlah berniat untuk menarik bayaran dari para pasien, saya kira itu perlu mengingat aturan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 413 ini. Kenapa? Karena ya nanti kita khawatirkan penanganan COVID-19 ini malah berujung pada komersialisasi dan kalau sudah komersialisasi kasihan mereka yang tidak memiliki uang. Jadi nanti ujung-ujungnya hanya orang yang punya uang yang akan ditangani dengan baik," tambahnya.

Minta Kemenkes Usut

Dia mendesak agar Kementerian Kesehatan mengusut kejadian tersebut secara tuntas. Sebab, kata Saleh, Kemenkes telah mengganggarkan dana yang cukup besar untuk menanggung perawatan dan pengobatan para pasien COVID-19 di Tanah Air.

ADVERTISEMENT

"Karena itu jika memang ada rumah sakit yang mencoba menarik bayaran langsung dari pasien saya kira ini perlu ditelusuri dan diperiksa dan juga perlu ada komitmen tegas dari pemerintah terkait dengan penggratisan biaya mereka yang berobat," ucapnya.

Saleh menduga ada kendala yang dialami rumah sakit swasta hingga menawarkan isolasi mandiri berbayar di tengah lonjakan kasus. Menurutnya, pemerintah terlambat membayar klaim rumah sakit tersebut.

"RS ini kan sudah mengobati, sudah melakukan tugas dan kewajiban mereka, tapi ketika penagihan kepada pemerintah itu terkesan banyak yang lambat. Sehingga mereka tentu butuh biaya operasional. Jadi menurut saya yang perlu ditekan dari sisi pemerintah adalah mereka segera membayar," katanya.

RS Tawarkan Harga Isolasi Mandiri

Sebelumnya, sejumlah rumah sakit di beberapa daerah penuh akibat melonjaknya jumlah pasien COVID-19. Rumah sakit swasta pun ramai-ramai menawarkan paket isolasi mandiri sebagai solusinya.

Paket isolasi mandiri ini memiliki tarif yang bervariasi, mulai Rp 600 ribu hingga Rp 6 juta.

Sejauh ini yang termurah adalah Rumah Sakit Brawijaya, yang menawarkan paket silver sebesar Rp 599 ribu serta paket gold dengan harga Rp 1,79 juta.

Ada pula Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi, yang menawarkan tiga paket isolasi mandiri.

"Mari lindungi diri dan orang terdekat Anda dari Covid-19," tulis RSCK Tzu Chi lewat akun Instagram @rsck.tzuchi seperti dilihat detikcom, Jumat (25/6/2021).

Paket pertama adalah paket isolasi mandiri selama 3 hari dengan biaya Rp 2,5 juta. Pasien mendapatkan sejumlah layanan, seperti tes PCR 1 kali, cek kesehatan, multivitamin, makan 3 kali per hari, dan snack 2 kali per hari.

Kemudian, ada paket isolasi mandiri 5 hari dengan harga Rp 4,2 juta dan paket 14 hari dengan harga Rp 6 juta.

Simak juga 'Rekor Lagi! Kasus Corona di Indonesia Bertambah 21 Ribu':

[Gambas:Video 20detik]



(fas/isa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads