Sekretaris Jendral Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Dr dr Lia G Partakusuma mengungkap ada laporan di berbagai rumah sakit bahwa banyak pasien mencari kamar sendiri dengan menelepon ke rumah sakit. Ia menjelaskan pasien sebaiknya menggunakan mekanisme rujukan dari fasilitas kesehatan sehingga tidak perlu mencari-cari kamar sendiri.
"Sekarang ini kami sering dapat telepon minta cari kamar, nah sebaiknya tidak seperti itu, tapi ada sistem rujukan, ada call center misalnya atau terpaksa datang ke IGD misalnya terpaksa kami harus memilah dan men-screening dulu untuk menentukan pasiennya dirawat biasa atau di ICU," kata Lia, dalam tayangan yang disiarkan di YouTube BNPB Indonesia, Jumat (25/6/2021).
Lia menyarankan pasien terlebih dulu menghubungi puskesmas terdekat agar pihak puskesmas yang melakukan rujukan ke rumah sakit. Nantinya, puskesmaslah yang akan menyarankan apakah pasien tersebut perlu dirujuk atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang sulit sekarang kalau cari kamar dengan hanya menelepon, kecuali kita juga bisa menggunakan sistem rujukan terpadu tapi harus dibimbing oleh Puskesmas, kalau pasien sendiri itu akan sulit. Jadi istilahnya jangan sampai pasien yang mencari-cari sendiri kamar, karena ini bukan rujukan kamar, tapi rujukan pasien, kita harus tahu bagaimana medisnya, bagaimana kondisi sekarang, ada di mana, sudah berobat apa, itu yang kami perlu tahu itu. Masyarakat jangan panik, gunakan jalur seharusnya yang penting adalah kontak dengan petugas kesehatan setiap hasil positif yang Anda terima," ujarnya.
Lia menyarankan pasien yang tidak memiliki gejala sebaiknya melakukan isolasi mandiri di rumah. Tapi apabila tidak dapat memungkinkan melakukan isolasi mandiri di rumah karena hanya memiliki 1 kamar mandi, misalnya, diminta ke tempat isolasi mandiri. Sedangkan pasien yang telah mulai bergejala berat disarankan mendatangi rumah sakit.
"Kalau tidak memungkinkan isolasi mandiri di rumah sendiri seperti kamar mandi sendiri, misalnya bisa menghubungi sekarang ini suda ada rusun yang menjadi tempat penampungan yang terpantau, nanti akan di tempat kan di sana. Jadi tidak buru-buru. Apabila berat sesak sudah ada demam tinggi dibawa ke RS," katanya.
Diketahui ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rate di beberapa rumah sakit cukup tinggi seiring dengan penambahan kasus baru Corona yang terus meningkat. Pemerintah dan pihak rumah sakit juga terus berupaya meningkatkan kapasitas tempat tidur isolasi. Lia juga meminta pasien bersikap sabar ketika datang untuk mengantre di IGD.
"Pekan ini luar biasa penambahannya kita juga agak kewalahan. Walaupun ada tempat tidur, SDM kan harus di siapkan, nah apalagi beberapa kasus nakes kita juga banyak yang sudah tertular sehingga itu juga merepotkan rumah sakit. Tapi insyaallah kita akan coba sekuat tenaga kita untuk bisa menerima, cuma catatannya satu, bahwa masyarakat agak sabar gitu untuk menunggu karena terpaksa harus antre di IGD," ungkapnya.