Tim Pengusutan Dibentuk
Vs Jurnalis, Brimob Juga Manusia
Senin, 20 Mar 2006 12:42 WIB
Jakarta - Pedih karena 3 rekannya tewas dalam kerusuhan Abepura, Papua, diduga memicu Brimob menganiaya jurnalis. Brimob memang manusia, jurnalis juga manusia."Brimob itu kan manusia biasa yang punya hati nurani, bisa emosional. Semua punya kekurangan dan apa pun yang terjadi harus dipahami," pinta Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Senin (20/3/2006).Sementara para jurnalis yang biasa liputan di Mabes Polri menyatakan penyesalan terhadap penganiayaan yang dilakukan aparat Brimob.Dalam pernyataan sikapnya, jurnalis meminta Kapolri Jenderal Pol Sutanto bertindak tegas terhadap bawahannya agar tidak mengabaikan rasa hormat terhadap profesi jurnalis.Jurnalis juga mendesak Kapolri menangkap dan memproses secara hukum sejumlah anggota Brimob yang melakukan kekerasan terhadap jurnalis. Brimob diminta tidak menghalangi tugas jurnalis, tidak hanya di Papua, tapi juga di seluruh Indonesia.Bentuk TimUntuk mengusut kasus Brimob vs jurnalis, Polri membentuk tim yang diketuai Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Kabid Propam) Polda Papua Kombes Pol Anang Yudono."Kita tunggu hasilnya. Sampai sekarang kondisi sedang berduka. Kita tunggu kondisi tenang supaya tahu hasilnya," ujar Anton.Pada Minggu 19 Maret kemarin Kapolda Papua Irjen Pol Tommy Yacobus menyepakati agar sama-sama menyadari kekurangan dan peralatan wartawan yang dirusak akan diganti pihak Polda Papua."Mengenai pelaku penganiayaan masih dalam pengusutan. Kita lihat, apabila melanggar unsur hukum, dia akan ditindak secara hukum," kata Anton.Pelakunya sudah dapat? "Ya sedang diusut oleh Kabid Propam. Kita tunggu saja," cetusnya.Kerusuhan Abepura terjadi pada Kamis 16 Maret di Universitas Cenderawasih, Papua, dalam aksi anti-Freeport. Tiga personel Brimob dan satu personel TNI AU tewas.Sejumlah jurnalis yang meliput buntut kerusuhan tersebut pada Jumat 17 Maret mengalami perlakuan kasar oleh anggota Brimob di depan Markas Brimob. Korbannya adalah dua wartawan TV7, Gogor Pambudi dan Dominikus Arya, serta seorang wartawan RCTI, Andi.Kamera mereka dihilangkan. Mereka mengalami luka lecet di bibir, pelipis, dan lengan akibat ditendang dan dipukul anggota Brimob.Para wartawan tersebut akhirnya diselamatkan masyarakat bersama beberapa anggota Brimob lainnya di rumah penduduk, di belakang Kantor Dinas Kesehatan Papua. Mereka kemudian dijemput Komandan Detasemen Khusus 88 Antiteror Kombes Pol Fajaruddin.Juru kamera ANTV, Mahendra Dewanata, juga dipukul anggota Brimob, sementara kamera video mereka dihancurkan.
(sss/)